Bu,
Setelah kehilangan satu sayapmu
Bahkan seusai salah satu pundakmu patah dibawa pergi semesta dan takdir itu
Kau tak pernah ikut pergi, demi aku
--
Aku bertanya pada sajadah yang selalu kau bentangkan malam demi malam
Bagaimana bisa kesabaranmu seolah tak berujung
Tentang dialogmu dengan Tuhan pada setiap lengan do'a
Dan ketangguhanmu menghadapi dunia
--
Aku bertanya pada langit di pagi hingga siang
Juga pada terik mentari dan guyuran hujan yang membungkus separuh jiwamu
Tentang bagaimana aku bisa sepertimu
Yang menangguhkan diri sekuat tenaga untuk tetap berdiri hanya dengan satu sayap dan satu pundak
Tak peduli sekeras apapun hidup yang menempamu, Bu
--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H