Mohon tunggu...
Rani Anggraini
Rani Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas negeri padang

Halo! Nama saya Rani Angraini, seorang mahasiswa di Universitas Neferi Padang dengan jurusan Pendidikan Fisika. Ketika tidak sibuk, saya senang mengeksplorasi dunia menulis, meresapi keindahan dalam literasi, dan mempercantik hidup dengan desain. Yuk, mari kita jelajahi dunia ilmu pengetahuan dan kreasi bersama!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Debat Netizen: Antara Kuliah dan Langsung Bekerja, Mengungkap Mitos dan Realitasnya

1 Juli 2024   13:05 Diperbarui: 1 Juli 2024   13:43 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah lulus SMA\SMK bingung mau kuliah atau kerja?


Setiap orang memiliki hak untuk menentukan jalannya setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas. Beberapa memilih untuk langsung terjun ke dunia kerja, merasa bahwa kuliah membutuhkan investasi besar dan tugas yang mungkin terlalu berat. Bagi mereka, pilihan ini adalah keputusan pribadi yang tidak boleh dicampuri, kecuali oleh keluarga atau orang-orang terdekat.

Namun, tidak sedikit pula yang memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan berbagai motivasi. Ada yang menginginkan karier yang lebih baik atau bahkan bermimpi menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Bagi sebagian orang, kuliah adalah jalan satu-satunya untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan, meskipun tantangan finansial sering kali menjadi penghalang.

Bagaimana pun juga, ada solusi bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan meski terbatas secara finansial, seperti melalui beasiswa yang tersedia di berbagai lembaga di Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang berbagai pilihan ini dan menggali perspektif tentang nilai pendidikan tinggi dalam konteks kontroversial ini.

Diunggah Pada akun tersebut dengan bertuliskan kalimat "kita sediain info loker buat para sarjana terhormat"  Dan juga diunggah oleh seorang pemilik akun tiktok yang beranggapan bahwa kuliah adalah pengangguran dengan gaya,nongkrong 4 tahun dengan gaya fantastis.Postingan ini mengundang cacian dari netizen yang tidak setuju dari opini pengunggah.


Mari kita bahas kedua pandangan tersebut lebih detail:

1. Anggapan bahwa kuliah hanya membuang-buang waktu dan uang:

Pandangan ini sering muncul dari beberapa alasan yang perlu dipertimbangkan:

-Biaya Pendidikan: Kuliah seringkali membutuhkan investasi finansial yang besar, termasuk biaya kuliah, biaya hidup, dan seringkali utang pendidikan. Bagi beberapa orang, risiko ini terasa terlalu tinggi terutama jika mereka tidak yakin dengan hasil akhirnya.

- Kurikulum Tidak Relevan: Kritik juga sering ditujukan pada kurikulum perguruan tinggi yang dianggap kurang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Beberapa orang merasa bahwa apa yang mereka pelajari tidak langsung dapat diterapkan dalam karier mereka setelah lulus.

- Alternatif Pendidikan: Ada argumen bahwa dengan perkembangan teknologi dan akses ke informasi, ada banyak cara lain untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan tanpa harus menghabiskan empat tahun di perguruan tinggi.

2. Pandangan bahwa karir sukses dapat dicapai tanpa melalui pendidikan formal:

Pandangan ini muncul dari beberapa kasus sukses di mana individu mencapai kesuksesan dalam karier mereka tanpa gelar perguruan tinggi. Beberapa argumen yang mendukung pandangan ini meliputi:

- Keberhasilan Entrepreneur: Banyak tokoh sukses di dunia bisnis atau industri teknologi yang memulai karier mereka dari nol tanpa gelar formal. Mereka mengandalkan kecerdasan, keterampilan praktis, dan koneksi untuk mencapai kesuksesan.

- Peluang dalam Industri Kreatif: Industri seperti seni, musik, dan media sering kali memberikan kesempatan bagi individu yang memiliki bakat alami atau keterampilan teknis yang spesifik tanpa memerlukan gelar formal.

- Belajar Mandiri: Argumen bahwa belajar mandiri dan mengembangkan keterampilan melalui kursus online, mentorship, atau pengalaman langsung dapat sama efektifnya dengan pendidikan formal dalam beberapa kasus.

Meskipun pandangan-pandangan ini valid dalam konteks tertentu, penting untuk diingat bahwa pendidikan formal sering kali memberikan lebih dari sekadar pengetahuan. Ini juga membentuk keterampilan kritis seperti analisis, pemecahan masalah, dan komunikasi yang sangat dihargai di pasar kerja modern. Dalam artikelmu, kamu bisa mengeksplorasi kedua sisi argumen ini dan memberikan perspektif yang seimbang untuk membantu pembaca memahami kompleksitas dari perdebatan ini.

Realitas Pengalaman Pendidikan Tinggi:


1. Pentingnya Fondasi Ilmiah dan Pengetahuan Mendalam dalam Bidang Tertentu:

Kuliah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendalami bidang studi tertentu secara mendalam melalui:

- Pengajaran Khusus: Pengajaran dalam kuliah sering kali dilakukan oleh ahli di bidangnya, yang memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan terstruktur tentang teori dan praktik dalam bidang tertentu.

- Penelitian dan Kajian: Mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan penelitian independen atau terlibat dalam proyek kolaboratif yang memperluas pengetahuan mereka tentang topik tertentu.

- Memahami Fundamenta: Fondasi ilmiah yang kuat memungkinkan mahasiswa untuk memahami dasar-dasar teori dan metodologi yang relevan dalam bidang studi mereka.

2. Pembelajaran Kritis, Analitis, dan Kemampuan Problem-Solving:

Proses pendidikan tinggi juga membantu dalam pengembangan keterampilan kritis dan analitis yang penting, seperti:

- Pemikiran Kritis: Mahasiswa diajarkan untuk menganalisis informasi secara kritis, menilai argumen, dan mengembangkan sudut pandang yang terinformasi secara ilmiah.

-Kemampuan Analitis:Kemampuan untuk mengurai masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, yang memungkinkan untuk pemecahan masalah yang lebih efektif.

- Problem-Solving: Proses pembelajaran di perguruan tinggi melibatkan penyelesaian masalah yang dihadapi dalam konteks teori dan aplikasi praktis, mempersiapkan mahasiswa untuk tantangan di dunia nyata.

3. Kesempatan untuk Membangun Jaringan Profesional dan Magang yang Berharga:

Selain pembelajaran akademis, perguruan tinggi juga memberikan peluang yang berharga dalam membangun karier melalui:

- Jaringan Profesional: Mahasiswa memiliki kesempatan untuk bertemu dengan profesor dan profesional di industri mereka melalui seminar, konferensi, dan acara networking lainnya.

- Magang dan Pengalaman Kerja: Banyak program perguruan tinggi menawarkan program magang yang memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja langsung dalam lingkungan profesional, memperluas keterampilan praktis mereka dan meningkatkan peluang kerja setelah lulus.

- Kesempatan Pengembangan Diri: Aktivitas di luar kurikulum akademis, seperti organisasi mahasiswa, klub, atau proyek sukarela, juga dapat memperluas jaringan sosial dan profesional mahasiswa.

Mahasiswa tidak pantas disebut sebagai pengangguran mengapa demikian?kan anak kuliahan gak kerja kok gak disebut pengangguran?

Pengangguran secara umu merujuk kepada orang yang tidak memiliki pekerjaan.Mungkin beberapa orang beranggapan bahwa bekerja hanya sebatas untuk mendapatkan gaji,namun definisi pengangguran lebih dari sekedar tidak bekerja.

Mahasiswa sedang menjalani proses pembelajaran dan pengembangan keterampilan di lingkungan pendidikan tinggi.Di perguruan tinggi, mahasiswa diajarkan untuk menghadapi dunia kerja dan diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai program praktik lapangan seperti magang MSIB,kampus megajar,KKN,PKL,praktikum,studi kasus,dan sebagainya.Semua program ini bertujuan untuk melengkapi mahasiswa dengan pengalaman kerja dan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses didunia kerja dan keterampilah yang dibutuhkan untuk sukses didunia profesional.

Dengan demikian, meskipun mahasiswa saat ini belum memiliki pekerjaan yang menghasilkan penghasilan,mereka sedang aktif dalam proses belajar dan berinvestasi dalam masa depan mereka.Oleh karena itu, mahasiswa seharusnya tidak  disamakan dengan pengangguran karena mereka sedang melalui tahap yang penting untuk mengembangkan diri dan mempersiapkan diri untuk karier yang sukses.

Pengguna sosial media yang mengeluarkan pernyataan bahwa "kuliah adalah pengangguran dengan gaya, nongkrong 4 tahun dengan gaya fantastis" terdengar sangat menyakitkan dan tidak menghargai. Pernyataan ini mencoba menggambarkan bahwa mahasiswa hanya menghabiskan waktu dengan gaya yang tidak produktif selama masa kuliah. Namun, kita harus menyadari bahwa pandangan ini tidak mewakili kebanyakan mahasiswa. 

Hanya sebagian kecil dari mahasiswa yang mungkin terlihat nongkrong semata. Mahasiswa sebenarnya sedang belajar, mencari pengalaman, memperluas wawasan, dan membangun keterampilan yang akan membantu mereka di masa depan. 

Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki pilihan sendiri, baik itu memilih untuk bekerja setelah sekolah menengah atau melanjutkan ke perguruan tinggi. 

Tidak ada yang salah dengan salah satu pilihan tersebut. Pendidikan adalah hak setiap individu, dan negara perlu mendorong pendidikan untuk memajukan masyarakatnya. Pola pikir yang meremehkan nilai pendidikan dapat menjadi penghambat kemajuan suatu negara. 

Seharusnya kita semua menghargai nilai dan manfaat dari pendidikan dalam mempersiapkan generasi penerus yang terampil dan berpengetahuan. Bukan pemerintah saja yang bertanggung jawab untuk memajukan negara, tetapi juga tanggung jawab setiap warga negara untuk menghargai dan mengembangkan diri melalui pendidikan.

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 
Berdasarkan data yang diberikan, tingkat pengangguran terbuka tertinggi adalah untuk mereka yang tidak pernah sekolah, belum tamat SD, dan belum tamat SMA. Pada tahun 2021, tingkat pengangguran terbuka untuk kategori ini adalah 8%, dan pada tahun 2022, tingkat pengangguran terbuka untuk kategori ini adalah 3,59%.Berdasarkan data yang diberikan, tingkat penguran terbuka menurun saat tingkat pendidikan meningkat. 

Individu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, seperti mereka yang menamatkan SMA dan perguruan tinggi, memiliki tingkat pengangguran terbuka yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah, seperti mereka yang tidak pernah sekolah atau belum tamat SD. 

Ini menunjukkan bahwa memiliki pendidikan yang lebih tinggi dapat meningkatkan peluang pekerjaan dan mengurangi risiko pengangguran.Pendidikan tinggi sangat penting karena dapat memberikan individu berbagai manfaat, termasuk peluang pekerjaan yang lebih baik dan potensi penghasilan yang lebih tinggi. 

Individu dengan gelar perguruan tinggi sering kali memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki gelar perguruan tinggi, yang dapat membuat mereka lebih kompeten untuk pekerjaan tertentu. Selain itu, banyak pekerjaan membutuhkan gelar perguruan tinggi sebagai syarat untuk pekerjaan, sehingga tidak memiliki gelar perguruan tinggi dapat membatasi peluang pekerjaan. 

Pendidikan tinggi juga dapat memberikan individu dengan kesempatan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka, yang dapat membantu mereka berkembang secara pribadi dan profesional. Secara keseluruhan, pendidikan tinggi dapat memberikan individu dengan berbagai manfaat, termasuk peluang pekerjaan yang lebih baik, potensi penghasilan yang lebih tinggi, dan kesempatan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka.

Jadi, kita dapat menyoroti pentingnya penghargaan terhadap pilihan individu setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas. Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai nilai dan manfaat pendidikan tinggi, artikel ini menegaskan bahwa pendidikan memberikan landasan yang kokoh, pengembangan keterampilan yang kritis, dan peluang untuk menciptakan karier yang sukses. 

Pandangan yang meremehkan nilai pendidikan tidak mencerminkan pengalaman mayoritas mahasiswa yang aktif belajar, mencari pengalaman, dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih cerah. Dengan menghargai setiap pilihan, baik itu langsung bekerja atau melanjutkan ke perguruan tinggi, kita memperkuat komitmen terhadap pembangunan pribadi dan kemajuan masyarakat secara keseluruhan melalui pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun