Mohon tunggu...
Rania Marwah Dewati
Rania Marwah Dewati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Promosi Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pendekatan Preventif dan Kuratif dalam Menghadapi Penyakit Mpox

30 September 2024   00:00 Diperbarui: 30 September 2024   00:43 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit cacar monyet atau monkeypox yang sekarang dikenal dengan sebutan mpox adalah penyakit yang ditularkan oleh hewan pada manusia melalui virus. Virus yang menjadi penyebab penyakit ini adalah  virus monkeypox yang termasuk dalam anggota genus Orthopoxvirus. Penyakit ini merupakan penyakit langka. Namun, baru-baru ini, tepatnya pada 14 Agustus 2024, WHO menetapkan mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern. Hal ini merupakan dampak dari merebaknya kasus mpox di Afrika Tengah dan Barat serta negara-negara sekitarnya, dan munculnya virus mpox varian baru yaitu (lb) virus Mpox.

            Gejala yang dirasakan oleh pasien yang terjangkit mpox antara lain demam, panas dingin, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam kulit. Ruam kulit yang terjadi pasien yang terjangkit virus mpox berupa ruam yang khas, namun beberapa pasien mengalamu ruam yang terlihat mirip dengan infeksi virus lainnya. Ruam khas ini berupa benjolan merah datar yang dapat terasa nyeri. Ruam ini kemudian berubah menjadi lepuh yang berisi cairan bening, lalu ruam berisi nanah. Lepuh tersebut kemudian mongering menjadi koreng dan rontok. Gejala ini biasanya muncul dalam jangka waktu 5---21 hari setelah infeksi. Gejala yang terlihat ringan ini dapat menyebabkan komplikasi serius di beberapa kasus, khususnya pada kelompok rentan, yaitu anak-anak, ibu hamil, dan penderita gangguan sistem imun.

            Penyakit mpox menyebar melalui kontak langsung dengan hewan atau orang yang terinfeksi. Penularan antar manusia terjadi saat orang yang sehat melakukan kontak langsung dengan luka, koreng, droplet pernapasan, atau cairan mulut orang yang terinfeksi. Penularan dari hewan ke manusia terjadi melalui kulit yang terluka akibat gigitan atau cakaran, serta melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, darah, maupun luka hewan yang terinfeksi. Penularan virus ini bisa juga terjadi melalui kontak dengan bahan-bahan yang baru terkontaminasi seperti pakaian, perlengkapan makan, dan suntikan.

            Mengatasi mpox harus dilakukan melalui tindakan preventif (pencegahan) dan kuratif (pengobatan). Tindakan preventif dalam upaya pencegahan mpox dilakukan di lingkungan masyarakat dan kesehatan. Di lingkungan masyarakat, pasien yang terjangkit mpox tidak diperbolehkan meninggalkan rumah dan diharapkan mengisolasi diri di ruangan atau area terpisah. Orang yang terjangkit mpox juga harus menutupi lesi di kulitnya, tidak berbagi pakaian, handuk, makanan, peralatan, atau masker, dan menggunakan masker. Anggota keluarga pasien juga harus menggunakan APD berupa sarung tangan dan menjaga kebersihan secara teratur. Di lingkungan kesehatan, perlu dilakukan identifikasi pasien dan isolasi di area tertentu. Dokter atau perawat yang bertugas merawat pasien harus mengenakan APD berupa masker dan sarung tangan. Pihak rumah sakit juga harus mengadakan pengelolaan limbah agar tidak terjadi penularan melalui limbah.

            Tindakan kuratif bagi pasien yang telah terjangkit mpox dilakukan dengan terapi antivirus, pemberian obat-obatan pendukung bagi pasien dengan gejala komplikasi, dan pemantauan respons tubuh terhadap terapi. Pemberian obat harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memperhatikan efektivitas obat bagi kesembuhan pasien.

Kesimpulan:

            Pengakit mpox merupakan penyakit langka menyerupai cacar yang disebabkan oleh virus. Penyakit mpox yang kembali menjadi perhatian dunia di tahun 2024 ini merupakan fenomena yang tidak bisa dianggap sepele. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dengan orang atau hewan yang terjangkit. Kehadiran penyakit ini bisa menjadi ancaman bagi kelompok rentan. Oleh karena itu, diperlukan tindakan preventif dan kuratif dalam menangani masalah ini. Tindakan preventif yang dapat dillakukan adalah menggunakan alat pelindung diri dan menjaga kebersihan. Tindakan kuratif yang dapat dilakukan salah satunya adalah terapi antivirus.

"KATA KUNCI: Kuratif, Mpox, Preventif."

DAFTAR PUSTAKA

 

Anonim. 2024. Kenali Bahaya dan Gejala Mpox https://upk.kemkes.go.id/new/kenali-bahaya-dan-gejala-mpox [online]. (diakses tanggal 27 September 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun