Mohon tunggu...
raniainsyarah
raniainsyarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

memasak

Selanjutnya

Tutup

Analisis

makanan khas riau gulai ikan patin

3 Januari 2025   05:31 Diperbarui: 3 Januari 2025   10:11 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

MAKANAN KHAS RIAU GULAI IKAN PATIN
RANIA INSYARA
Mahasiswa Program studi Administrasi Bisnis, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik
Universitas islam Riau
Jl.kaharudin Nasution No.113 perhentian marpoyan Pekanbaru, Riau,indonesia
90221
Email:raniainsyara@student.uir.ac.id
Abstrak. Ikan patin ini merupakan ikan yang sedang dibudidayakan di Pokdakan Kelurahan Rumbai Bukit Kecamatatan Rumbai Kota Pekanbaru, dengan jumlah produksi 3-6 ton setiap panen. Untuk mengatasi kelimpahan produksi dan memperpanjang masa simpan maka dilakukan usaha diversifikasi olahan hasil perikanan dalam pembuatan snack. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan kemampuan dan keterampilan praktis kepada masyarakat kelurahan Rumbai Bukit Pekanbaru dalam pembuatan snack ikan patin aneka flavour yang bernilai gizi tinggi sehingga dapat meningkatkan konsumsi
protein ikan bagi anggota keluarga dan diharapkan dapat mengembangkannya dalam
bentuk industri skala rumah tangga atau kelompok industri kecil di daerah ini sehingga dapat membantu perekonomian keluarga. Metode yang digunakan berupa metode survey, wawancara, observasi, ceramah, diskusi dan pelatihan pengolahan snack ikan. Hasil yang didapat bahwa masyarakat Kelurahan Rumbai Bukit sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini. Berdasarkan post test yang diberikan 95% masyarakat telah dapat membuat produk olahan ikan berupa snack ikan baik secara perorangan maupun kelompok, mengetahui teknik pengemasan dan pelabelan produk.
Kata kunci: cemilan sehat; ikan patin; rumbai bukit; snack ikan
Abstract. This catfish is a fish that is being cultivated in Pokdakan, Rumbai Bukit
village, Rumbai DIstrict, Pekanbaru City, with production of 3-6 tons per harvest. To overcome the abundance of production and extend the shelf life, adiversified processing of fishery products is carried out in making snacks. The purpose of this community service is to provide the ability and practical skills to the community of Rumbai Bukit Village Pekanbaru in making snacks of various flavors of catfish with high nutritional value so that they can increase fish protein consumption for family members and are expected to develop it in the form of a household industry or small
industry groups in this area so that it can help the family economy. The method used is a method of survey, interview, observation, lecture, discussion and training on processing fish snacks. The results obtained were that the community of Rumbai Bukit Village was very enthusiastic in participating in this training activity. Based on the post test, 95% of the community has been able to make processed fish products in the form of fish snacks both individually and in groups, knowing the
product packaging and labeling techniques.
Keywords: catfish; healthy snack
rumbai bukit village; snack

1. PENDAHULUAN
Ikan Patin ternyata tidak hanya bisa diolah menjadi sajian sedap seperti digoreng atau masakan berkuah dengan bumbu pedas. Jika diolah dengan kreatif dan baik Ikan Patin bisa
disulap menjadi abon Ikan Patin dengan nilai ekonomi yang sangat menggiurkan (Masrifah &Karyono,2022).

Bahkan, saat ini abon Ikan Patin hasil buatannya telah mampu menembus pasar sampai di luar Jawa bukan hanya konsumsi lokal. Peluang bisnis abon Ikan Patin ini
sangat besar, karena harganya yang lebih murah dan ekonomis, serta bahan baku yang gampang di dapatkan. Dibandingankan dengan abon daging yang lebih mahal, sementara abon Ikan Patin lebih terjangkau buat kalangan masyarakat menengah bawah. Tapi siapa sangka bila ternyata citarasa
abon Ikan Patin tidak kalah enak dengan abon sapi. Banyak orang yang menyukai produk abon Ikan Patin ini, inovasi dengan memakai
bahan dasar Ikan Patin sebagai raw material buat abon Ikan Patin, yang belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Budidaya Ikan
Ikan Patin yang melimpah sangat mendukung pengembangan usaha kecil terutama buat Ibu Rumah Tangga untuk meningkatkan
pendapatan dalam membantu ekonomi keluarga. Namun melimpahnya hasil budidaya ikan Ikan Patin kerap tidak ditunjang
dengan pemasaran serta kestabilan harga, sehingga banyak peternak Ikan Patin yang jatuh bangkrut (Sundari et al., 2017). 

Kondisi seperti itulah yang menjadi sebuah
keprihatinan tersendiri bagi kami sebagai tim pengabdian masyarakat, sehingga tim terpikir
sebuah ide bisnis untuk membuat olahan ikan Ikan Patin yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan bisa dijual secara kemasan. Akhirnya tim memutuskan memberikan pelatihan kepada Ibu ibu PKK, didaerah Sukolilo untuk mengolaikan Ikan Patin menjadi abon Ikan Patin Pada pelatihan pertama akan diberikan keterampilan untuk
mengurangi kandungan minyak pada abon Ikan Patin yang begitu tinggi. Kandungan minyak pada Ikan Patin membuat abon pun akan cepat basi dan berbau tidak enak. Untuk mengurangi minyak ikan Ikan Patin dipergunakan mesin prestangan atau spinner yang bisa mengurangi kandungan minyak
dalam abon Ikan Patin. Respon pasar untuk abon Ikan Patin ini sangat positif dan lumayan bagus. Permintaan pasar pun juga terus mengalir. Abon Ikan Patin di pasaran dijual dengan harga Rp 30.000 setiap kemasan plastiknya seberat 100 gram, ini menjadi peluang bagi masyarakat yang ingin mendapatkan tambahan pendapatan terutama buat ibu Rumah Tangga agar bisa membantu ekonomi keluarga (Riani, 2023) .

Melihat hasil yang memuaskan,selain peluang pasar yang terbuka lebar, bisnis sampingan
membuat abon Ikan Patin juga tidak membutuhkan modal yang besar pada tahapan awalnya. Hal ini didukung oleh harga ikan Ikan Patin di Surabaya yang relatif murah yaitu hanya Rp 30 rb perkilogramnya. Setiap satu kilogram ikan Ikan Patin dapat menghasil 3 ons abon atau 3 kemasan. Setiap 1 kemasan
dijual Rp 20.000 sehingga keuntungan kotor yang didapat tiga kali lipat. Keuntungan
tersebut dikurangi biaya untuk pembelian minyak goreng dan juga plastik untuk kemasan. Selain daging ikan Ikan Patin
yang diolah menjadi abon, kulit Ikan Patin juga bisa dimanfaatkan menjadi keripik.
Namun, jumlahnya masih sangat terbatas karena dari 10 kg ikan Patin hanya bisa
menghasilkan keripik kulit sekitar 15 bungkus dengan berat 100 gram. Namun, seiring dengan permintaan dari konsumen yang terus
meningkat dan pemasaran yang semakin meluas ke kota-kota besar seperti pemasaran di Kalimantan, Gresik, Jember, Sidoarjo, malang dan Surabaya kebutuhan akan bahan baku ikan Ikan Patin pun semakin
bertambah. Setiap harinya rata-rata
dari penjualan abon ikan patin Ikan
Patin bisa menghasilkan penjualan
kotor sebesar Rp 500.000 hingga Rp
700.000, dengan omzet 3- 5 jt per
minggu. Abon Ikan Patin yang terlihat
masih sangat sederhana ternyata sudah
mampu bersaing dengan Abon Daging
Sapi dan bisa dipasarkan di beberapa
Kota di Jawa dan Luar Jawa. Walaupun jumlahnya masih belumbegitu banyak (Trimurti et al., 2023).

Dengan bekal keterampilan yang baik, diharapkan masyarakat akan mampu memecahkan proble kehidupan yang
dihadapi, termasuk mencari atau
menciptakan pekerjaan bagi mereka.
Untuk mewujudkan hal ini, perlu diterapkan prinsip pendidikan berbasis luas yang memberikan bekal learning how to learn sekaligus learning how to unlearn untuk memecahkan problema kehidupan sehari-hari (Cahyani & Setyawati, 2017).

Berbicara tentang ikan Ikan Patin tentu yang terbayang adalah menu masakan yang olahannya biasa digoreng atau dibakar. Jika melihat dari persepsi itu kemudian dibandingkan dengan hasil produksi
ikan Patin tentu akan banyak kerugian
yang diderita oleh para pengusaha ikan
Patin. Sebab konsumsi ikan Patin tentu
jauh lebih sedikit dari pada menu masakan yang lainnya. Oleh sebab itu muncullah inovasi baru terkait dengan pengolahan ikan Patin yaitu Abon Ikan Patin. Banyak orang yang
belum tahu tentang abon Ikan Patin, hal ini karena dalam frame yang terbentuk di masyarakat abon itu adalah dari daging sapi. Abon Ikan Patin secara rasa tentu tidak kalah dari abon daging sapi dan realita yang
berkembang bahwa abon Ikan Patin
justru lebih disukai karena mengandung banyak protein dan rendah lemak (Ir
Rabiatul Adawyah, 2023).

Ikan patin seperti ikan pada umumnya, merupakan sumber zat gizi yang baik
untuk masyarakat. Hasil analisis proksimat, dalam daging ikan patin terdapat kadar air 75,75-79,42 persen,kadar protein 12,94-7,59
persen, kadar lemak 1,81-6,57 persen,
dan kadar abu 0,16-0,23 persen. Nutrisi daging ikan patin yang cukup tinggi adalah protein dan asam amino esensial. Daging ikan patin juga mengandung lisin dan arginine yang
lebih tinggi jika dibandingkan dengan protein susu dan daging. Susunan kimiawi daging ikan patin dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti jenis ikan, pakan, umur, musim, serta lokasi budidaya. Daging ikan patin mengandung lisin dalam jumlah banyak. Lisin merupakan asam amino esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai bahan dasar antibodi, memperlancar sistem sirkulasi, dan mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal (Fitriyani et al., 2020).

Bersama polin dan vitamin C, lisin akan membentuk jaringan kolagen serta mampu menurunkan kadar trigliserida darah yang berlebih. Oleh karena itu, lisin sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga daya tahan.
Tubuh yang kekurangan lisin bisa menyebabkan mudah lelah, sulit
berkonsentrasi, rambut rontok, anemia, pertumbuhan terhambat, dan gangguan reproduksi (Lubis & Syaputra, 2020).

Adapun arginine yang terkandung dalam daging ikan patin merupakan asam amino nonesensial, tetapi dibutuhkan tubuh dan disintesis dalam jumlah terbatas sehingga kadang dibutuhkan dari sumber makanan.
Peranan arginine sangat penting untuk
meningkatkatkan imunitas,mempercepat proses penyembuhan luka, meningkatkan kemampuan untuk melawan kanker, dan menghambat pertumbuhan tumor. Nutrisi lainnya yang terdapat di dalam daging ikan
patin adalah mineral sodium yang cukup tinggi, sekitar 222-594 mg/100 gram, kalium 330-340 mg/100 gram,magnesium 11,9-12,3 mg/100 gram, dan kalsium 5,50-10,10 mg/100 gram. Kandungan lemak dalam daging ikan
patin juga tergolong rendah, bahkan lebih rendah dibanding daging ayam dan sapi. Ikan patin juga mengandung omega-3 meskipun lebih rendah daripada ikan laut. Omega-3 yang
terkandung lebih didominasi oleh DHA, sedangkan kandungan EPA-nya cukup kecil, yakni kurang dari 1 persen.

B. PEMBAHASAN
Produk olahan ikan patin yang terdiri dari fillet ikan patin, kepala ikan patin, tulang ikan patin, hingga kulit ikan patin yang berkualitas tinggi telah tersedia untuk Anda. Ikan patin
merupakan sumber protein yang baik. Rasanya yang gurih dan lembut membuat banyak orang yang menggemarinya. Hampir seluruh bagian ikan patin dapat dikonsumsi. Daging dan kepala ikan patin dapat diolah menjadi masakan yang lezat, sedangkan bagian tulangnya dapat menjadi kaldu ikan yang juga sama lezatnya. Ikan patin sudah menjadi
bahan dasar favorit untuk jenis makanan yang ada di Indonesia dan terbukti disukai oleh kalangan masyarakat. Produk dalam istilah
pemasaran (marketing) adalah bentuk fisik barang yaang ditawarkan dengan seperangkat citra (image) dan jasa (service) yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan.Produk dibeli oleh konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan tertentu atau memberi mamfaat tertentu. Kharateristik produk tidak hanya meliputi aspek fisik produk tetapi juga aspek nonfisik seperti citra dan jasa yangtidak dapat dilihat, Menurut Juran (2010) mengatakan kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.Kualitas produk (produk quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi daya,tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan
operasi, dan perbaikan, serta atribut
bernilai lainnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh peneliti sendiri tahun 2020 dengan judul Strategi Pengembangan Kuliner Lokal Olahan Ikan Patin sebagai daya tarik wisata di Desa Wisata Kampung Patin Desa Koto Masjid Kabupaten Kampar Kecamatan XIII Koto Kampar Provinsi Riau. Diketahui bahwasanya terdapat peningkatan kunjungan wisatan local maupun nasional Dan dapat meningkatkan nilai jual ikan patin dan pemanfaatan hasil panen
ikan patin dengan memvariasikan produk olahan ikan patin. Hal ini dipengaruhi oleh adanya antusias masyarakat tentang pelatihan
memvariasaikan produk olahan ikan patin, masyarakat bersemangat untuk mempraktekannnya, dan hasilnya dapat dijual ditempat objek-objek wisata yang ada di kampung patin Desa Koto Mesjid Kecamatan
Xiii Koto Kampar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun