Setiap teori belajar mempunyai titik fokus yang menjadi pusat perhatian. Misalnya ada orang yang lebih mementingkan proses pembelajaran, ada orang yang lebih mementingkan  hasil belajar, ada orang yang mementingkan isi atau apa yang dipelajari, ada orang yang lebih mementingkan sistem informasi yang diolah. pada saat proses pembelajaran dan ada pula yang menekankan pada pelatihan atau membangun pengetahuan, sikap atau keterampilannya sendiri. Ingatlah bahwa kegiatan belajar tidak dapat dilakukan secara asal-asalan, melainkan harus didasarkan pada teori dan prinsip belajar tertentu agar dapat dilaksanakan.
Artinya teori dan prinsip pembelajaran tersebut dimaksudkan untuk menuntun dan mengarahkan rancangan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Walaupun teori belajar tidak dapat menentukan setiap langkah  kegiatan belajar, namun teori belajar dapat memberikan arah prioritas kegiatan belajar.Â
Oleh karena itu, guru, perancang pembelajaran, dan pengembang pembelajaran profesional harus memilih teori-teori pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada desain pembelajaran yang akan dikembangkan (instructional design and development). Salah satu teori dan prinsip belajar yang penting dan perlu diterapkan atau diterapkan dalam kegiatan pembelajaran adalah teori Robert M. Gagne yang sering disebut dengan model pembelajaran 9 peristiwa atau model pendidikan 9 peristiwa seksualitas Gagne.Jadi siapakah Robert M. Gagne?
Robert M. Gagne lahir pada tahun 1916, adalah seorang psikolog sekolah dan berusaha mengembangkan pendekatan eklektik terhadap psikologi. Salah satunya adalah teori pembelajaran berbasis model pengolahan informasi. Dalam pemahamannya tentang pembelajaran, teori Gagne tidak mementingkan apakah pembelajaran terjadi melalui penemuan atau melalui proses perolehan, seperti yang diperkenalkan oleh Bruner dan Ausubel. Menurut Gagne, yang terpenting adalah kualitas, tekad atau retensi dan kegunaan untuk pembelajaran.
Oleh karena itu, sebagai bagian dari proses pembelajaran, guru dapat mengembangkan program pembelajaran sesuai dengan tahapan dan tahapan pembelajaran. Teori Gagne lebih fokus pada penerapan konsep pembelajaran kumulatif dan juga menyediakan mekanisme untuk merancang pembelajaran dari yang sederhana hingga yang kompleks. Salah satu teori dan prinsip belajar yang penting dan perlu diterapkan dalam kegiatan pembelajaran adalah teori Gagne. Teori ini sering disebut dengan Learning Event Model 9 atau Gagne Learning Event Model.
Menurut Gagne, pembelajaran akan berkontribusi untuk menciptakan adaptasi yang diperlukan untuk pengembangan proses  logis. Oleh karena itu, perkembangan perilaku ini merupakan hasil  efek pembelajaran kumulatif. Selain itu, ia menjelaskan bahwa pembelajaran bukanlah proses yang bisa dilakukan semua orang. Namun belajar menurut Gagne tidak dapat didefinisikan dengan mudah karena belajar itu sendiri itu kompleks. Gagne mempelajari masalah pembelajaran yang kompleks dan menyimpulkan bahwa informasi  paling dasar atau keterampilan sederhana yang diperoleh mempengaruhi pembelajaran yang lebih kompleks. Bagi Gagne, belajar tidak mudah untuk didefinisikan. Karena sifat pembelajarannya cukup kompleks. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa hasil belajar akan menimbulkan perubahan pada diri seseorang  berupa perubahan kemampuan, perubahan minat, perubahan sikap, serta perubahan nilai-nilai yang ada dalam hati. dari seseorang. Perubahan ini bersifat permanen meskipun bersifat sementara (Warsita, 2018).
Gagne sendiri juga dikenal dengan teori stimulus-responnya yang sangat kompleks mengenai delapan gaya belajar yang berbeda kualitas dan  kuantitas stimulus-responsnya dan berkaitan dari yang paling mudah hingga yang paling sulit, antara lain:
- Pembelajaran sinyal (Pavlovian conditioning)
- Pembelajaran stimulus-respons (operant conditioning)
- Rantai (Peraturan kegiatan yang kompleks)
- Asosiasi verbal
- Belajar mendiskriminasi
- Pembelajaran konsep
- Pelajari peraturannya
- Pemecahan Masalah.
Menurut Gagne, pembelajaran dapat memunculkan peristiwa belajar dan proses kognitif. Peristiwa pembelajaran (peristiwa pedagogis) adalah peristiwa yang urutannya sebagai berikut:
- Membangkitkan minat dan memusatkan perhatian agar siswa siap menerima Pelajaran.
- Mengkomunikasikan tujuan belajar agar siswa mengetahui apa yang diharapkan dalam pembelajaran.
- Hafalan konsep/prinsip yang telah dipelajari sebelumnya merupakan prasyarat,
- Penyediaan bahan Pelajaran.
- Memberikan petunjuk atau bimbingan belajar
- Menghasilkan kinerja (umpan balik) bagi siswa.
- Memberikan umpan balik atas kebenaran tugas kinerja (penguatan).
- Mengukur mengukur/mengevaluasi hasil belajar.
- Meningkatkan memori dan transfer pengetahuan
Teori Robert M. Gagne yang disebut dengan Sembilan Peristiwa Pembelajaran (Gagne's Nine Pedagogical Events Model) merupakan peristiwa yang dirancang oleh pendidik (eksternal) untuk memudahkan proses belajar siswa (internal). Tidak perlu menentukan bentuk lengkap setiap kejadian untuk semua objek. Guru perlu mengembangkan keterampilan dasar untuk dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran. Demikian  pula tidak semua fakta perlu digunakan dalam suatu kegiatan pembelajaran.Â
Menurut Gagne, pembelajaran berkontribusi pada adaptasi yang diperlukan untuk pengembangan proses  logis, sehingga perkembangan perilaku adalah hasil dari efek kumulatif pembelajaran. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa pembelajaran bukanlah suatu proses yang bisa dilakukan semua orang. Belajar menurut Gagne tidak dapat  dengan mudah didefinisikan karena belajar itu kompleks.