Mohon tunggu...
Raniah Oktariza Imani
Raniah Oktariza Imani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Kognitif: Menurut Pandangan Vygotsky

23 Oktober 2023   10:02 Diperbarui: 23 Oktober 2023   16:50 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://educationaltechnology.net/lev-vygotsky-sociocultural-theory-of-cognitive-development/

Teori ini juga mencakup konsep-konsep perkembangan kognitif, khususnya: 

1). Zone of proximal development (ZPD) merupakan suatu hal yang tidak dapat dilakukan oleh seorang anak, artinya anak mengalami kesulitan dalam melakukan sesuatu dan memerlukan bantuan orang lain atau orang yang lebih dewasa untuk menyelesaikan masalahnya. 

2) Scaffolding, pembelajaran sosial memberikan banyak  dukungan kepada  anak selama fase belajar dan kemudian diberikan untuk melihat apakah keterampilan anak mampu atau tidak  tanpa bantuan. 

3) Bahasa dan berpikir, bahasa merupakan alat komunikasi dan komunikasi sosial, namun bahasa juga digunakan untuk melakukan tugas dan bahasa juga digunakan untuk memantau tingkah laku manusia. Anak-anak harus mampu berkomunikasi dalam bahasanya sendiri sebelum mereka dapat memusatkan perhatian pada pikirannya sendiri.

4) Pembelajaran kooperatif, teori ini justru mendukung kerja sama anak untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemuinya.

5) Beri diri Anda contoh. Dalam hal ini,  guru kemungkinan besar akan melakukan pendekatan pembelajaran secara kontekstual (Learning to Teach in Context). Pendekatan ini akan membantu guru  menghubungkan materi pembelajaran dengan situasi atau peristiwa kehidupan nyata.

https://www.indeed.com/career-advice/career-development/vygotsky-scaffolding
https://www.indeed.com/career-advice/career-development/vygotsky-scaffolding

Salah satu contoh yang relevan pada saat ini adalah dalam pembelajaran matematika. Ada cara cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika siswa, hal ini dilakukan dengan meningkatkan interaksi antara pendidik dan siswa, dimulai dari pembelajaran, menyuruh siswa belajar bersama temannya hingga siswa dapat belajar  dan memecahkan masalah atau latihan sendiri tanpa instruksi. Meletakkan pengajaran dalam konteks yang bermakna akan sangat bermanfaat  jika anak dilatih menggunakan alat berpikir, khususnya: anak mempunyai kemampuan memecahkan masalah, mengendalikan tindakan, dan memperluas cara berpikirnya, berpikir  dan mampu melakukan hal secara konsisten. dengan kemampuan alami mereka.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun