Mohon tunggu...
Raniah Oktariza Imani
Raniah Oktariza Imani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Kognitif: Menurut Pandangan Vygotsky

23 Oktober 2023   10:02 Diperbarui: 23 Oktober 2023   16:50 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://educationaltechnology.net/lev-vygotsky-sociocultural-theory-of-cognitive-development/

Setiap anak berkembang dengan caranya sendiri. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh keteladanan orang tua, pola asuh dan lingkungan tempat anak tumbuh. Perkembangan anak memerlukan perhatian baik secara fisik maupun psikis. Oleh karena itu anak perlu dibekali  pengetahuan dan keterampilan. Kecerdasan ini harus dipupuk sejak dini. Caranya adalah dengan memaksimalkan kemampuan kognitif anak pada masa emasnya.

Lev Vygotsky, profesor sastra, yang tertarik dengan dunia psikologi. Ia telah menjadi  tokoh dalam dunia psikologi pendidikan. Pemikirannya menjadi penting dalam perkembangan pendidikan. Di bawah ini adalah pemikiran yang dikembangkan oleh Lev Vygotsky. Pemikirannya mengarah pada terciptanya teori konstruktivisme sosial, yang berfokus pada perkembangan kognitif anak melalui interaksi sosial. Vygotsky mengajukan teori bahwa perolehan pengetahuan dan perkembangan kognitif seseorang konsisten dengan teori pembentukan sosial.

Artinya pengetahuan dan perkembangan kognitif individu berasal dari sumber sosial di luar dirinya. Hal ini tidak berarti bahwa individu bersifat pasif dalam perkembangan kognitifnya, namun Vyogotsky juga menekankan  pentingnya peran aktif individu dalam mengkonstruksi pengetahuannya.
sesuatu yang sesuai dengan kemampuan alaminya.

Perkembangan kognitif menurut teori Vygotsky  bahwa lingkungan sosial budaya memegang peranan paling penting dalam kognisi dan pemikiran anak. Menurutnya, perkembangan  anak melibatkan aliran konflik dan penyelesaian dialektis yang konstan, dan anak memperoleh pengetahuan  melalui proses internalisasi pemecahan masalah.

Namun, setiap anak dilahirkan dengan bakat terpendamnya masing-masing dan  mereka dilahirkan berbeda, dengan kekuatan, bakat, dan minatnya masing-masing. Pada tahap awal tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi terutama oleh aktivitas sosial atau lingkungan sekitar, karena faktor tersebut  sangat mempengaruhi  setiap tahap perkembangan anak mulai dari  perkembangan sikap, perkembangan kepribadian dan perkembangan belajar.

Secara psikologis, perkembangan kognitif terjadi pada tingkat sosial dan kemudian pada tingkat individu. Pada tahap sosial, individu mengembangkan kemampuan kognitifnya melalui pengalaman dan  pengetahuan yang dibangun melalui hubungan pribadi dengan individu lain  atau individu dalam kelompok. Vygotsky juga berpendapat bahwa pembelajaran anak berlangsung melalui interaksi sosial  dengan lingkungan yang memperluas pengetahuan dan kebiasaannya terhadap lingkungan. Ia berpendapat bahwa pemikiran seseorang hendaknya dipahami dari latar belakang dan latar belakang sosiokulturalnya. Artinya, memahami pikiran seseorang  bukan  mencari apa yang ada di balik pikiran dan  jiwanya, melainkan pada asal muasal tindakan yang dilakukan secara sadar, dari interaksi masyarakat berdasarkan riwayat hidup atau asal usul orang tersebut.

Anak memperoleh berbagai pengetahuan dan  keterampilan melalui interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari dan berpartisipasi aktif dalam  interaksi sosial tersebut serta mempunyai kerjasama antar anggota dan  kelompok. Teori ini sebenarnya menekankan bahwa  interaksi sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk pola berpikir anak tentang bahasa, emosi, dan perilaku. Misalnya, anak-anak yang tinggal di daerah pegunungan dan anak-anak yang tinggal di pesisir pantai juga memiliki pola penggunaan yang berbeda. bahasa atau nada, cara berbicara  dan maknanya, memang benar  interaksi mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan pola pikir, bahasa, emosi dan terhadap pembentukan sikap atau kepribadian. Melalui interaksi sosial, anak juga mempunyai banyak kesempatan  untuk  mengembangkan potensi atau kemampuannya.

Ada beberapa asumsi yang dikemukakan oleh Vygotsky yang menjadi inti pandangannya, yaitu 1) keterampilan kognitif dapat dipahami jika dikaji dan dijelaskan kaitannya dengan asal-usulnya serta perubahannya dari bentuk semula ke bentuk selanjutnyal

2) Kemampuan menyerap pengetahuan baru dengan menggunakan kata-kata dan bahasa, yang berfungsi sebagai alat berpikir untuk membantu mentransformasikan aktivitas intelektual.

3)Kemampuan kognitif timbul dari hubungan sosial yang timbal balik  dan dipengaruhi oleh budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun