Mohon tunggu...
Rania Cahyani
Rania Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

nothing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Permasalahan Usaha "Aw.food dan Drink" di Era Pandemi

9 September 2021   00:32 Diperbarui: 9 September 2021   00:40 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pengusaha rumahan atau yang sering dikenal dengan “homemade” juga menjadi bagian yang merasakan pahitnya dampak covid ini bagi perekonomian dan usaha mereka. Di kabupaten Bekasi, lebih tepatnya di kecamatan cikarang barat, terdapat sebuah usaha rumahan yang dikenal dengan “aw.food & drink”. 

Usaha ini merupakan sebuah usaha yang berjalan di ranah kuliner. “aw.food & drink” sendiri sudah berdiri lumayan lama. “aw.food & drink” menjual berbagai macam makanan dan minuman yang dapat mengembalikan dahaga dan lapar kalian seperti semula. 

Makanan dan minuman yang diproduksi oleh “aw.food & drink” sendiri antara lain ada risol dengan isi yang beragam, pempek, susu kurma dan masih banyak lagi. 

Cita rasa yang dihasilkan dari produksi usaha rumahan ini tidak kalah saing dengan produksi lain. “aw.food & drink” menggunakan sistem “COD” atau Cash On Delivery, atau lebih dikenal dengan sistem ada barang ada uang. “aw.food & drink” juga menjadi salah satu korban pembatasan-pembatasan sosial dan kegiatan yang berlaku. 

Di kesempatan kali ini, saya berkesempatan melakukan wawancara secara online dengan pemilik usaha “aw.food & drink” sendiri yang sekaligus menjadi narasumber saya pada riset kali ini.

Menurut pemilik yang bernama asli Friska Aurelia, usaha yang tengah dirintisnya menghadapi berbagai permasalahan yang diakibatkan oleh pembatasan ini. Perekonomian masyarakat Indonesia yang menurun menjadi salah satu penyebab berkurangnya daya beli masyarakat terhadap produk buatannya. 

Dan, karena pandemi covid-19 ini sudah berlangsung lumayan lama, masyarakat Indonesia sendiri mulai sadar akan kebersihan sekitarnya.  Banyak masyarakat yang berpikir untuk mengolah dan membuat makanannya sendiri agar lebih higienis, hal ini juga menyebabkan turunnya daya beli produk. 

Namun, tidak kehabisan ide dan inovasi, sang pemilik usaha berusaha menjangkau calon pembelinya menggunakan berbagai macam media seperti melalui tetangga sekitar rumah dan melalui media sosial seperti Instagram dan whatsapp. Walaupun banyak permasalahan yang menerjang usahanya, Friska Aurelia memiliki beragam cara untuk menangani masalahnya tersebut.

Cara-cara yang digunakannya guna menangani masalah ini adalah dengan tetap menjaga mutu dan kualitas hasil produksi usahanya. Friska juga tidak hentinya melakukan promosi untuk menawarkan usahanya. 

Berbicara mengenai usaha “aw.food & drink”, Friska menginfokan bahwa omset yang diperlukan untuk memproduksi usahanya tidak menentu karena tidak setiap hari ada yang membeli produknya. 

Juga, usaha yang diproduksi oleh Frisk aini termasuk ke usaha “frozen food” atau makanan yang dibekukan. Otomatis, hasil produksinya ini awet dan tahan lama. Dengan berbagai permasalahan yang dialami, Friska Aurelia selaku pemilik “aw.food & drink” belum ada niat untuk mengganti jenis usaha yang dirintisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun