Game Online dan Generasi Z: Peran Penting dalam Meningkatkan Keterampilan Kognitif
Dalam dunia digital saat ini game online telah berkembang dengan pesat, bahkan dari orang dewasa hingga anak anak telah mengenal dunia game online. game online telah muncul sebagai lebih dari sekadar hiburan yang populer; game online telah menjadi platform untuk interaksi dengan orang baru dan pengembangan kognitif, terutama untuk Generasi Z (Gen Z). Lahir antara pertengahan hingga akhir tahun 1990-an hingga awal tahun 2010-an, Gen Z mewakili generasi yang tumbuh dengan konektivitas internet yang mudah diakses dan teknologi canggih di ujung jari mereka. Artikel ini mengeksplorasi cara-cara signifikan di mana game online meningkatkan keterampilan kognitif di antara Gen Z, yang membentuk aspek penting dalam perkembangan mereka.
Game online menciptakan lingkungan virtual yang mendorong pembangunan komunitas. Komunitas-komunitas ini menawarkan para pemain serasa memiliki dan berkesempatan untuk terhubung dengan orang orang yang memiliki minat yang sama. Menurut penelitian, sekitar 70% gamer Gen Z melaporkan bahwa mereka berteman melalui platform game online. Contohnya, banyak game online yang membutuhkan kerja sama tim, di mana para pemain harus menyusun strategi dan berkomunikasi secara efektif untuk mencapai tujuan bersama. Para pemain sering kali berasal dari latar belakang yang beragam, sehingga memungkinkan Gen Z untuk berinteraksi dengan budaya yang berbeda, meningkatkan empati dan kesadaran sosial mereka. Selain itu juga turnamen dalam game memberikan kesempatan bagi para pemain untuk berinteraksi secara sosial, yang sering kali mengarah pada pertemanan yang tahan lama.
Terlibat dalam game online juga secara nyata meningkatkan keterampilan komunikasi di antara Gen Z. Dengan banyaknya game yang menggabungkan fitur obrolan, komunikasi suara, dan gameplay kolaboratif, pemain harus mengartikulasikan pemikiran dan strategi mereka dengan jelas. Meliputi; komunikasi verbal, banyak game yang mengharuskan pemainnya untuk berbicara dengan jelas dan mendengarkan secara aktif, mengasah keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal. Pengembangan kepemimpinan, para pemain sering menemukan diri mereka dalam peran kepemimpinan dalam tim, mengembangkan keterampilan seperti pengambilan keputusan dan resolusi konflik. Penerimaan umpan balik, Menjadi bagian dari tim mendorong pemain untuk memberi dan menerima umpan balik yang konstruktif, keterampilan penting dalam konteks pribadi dan profesional.
Manfaat kognitif dari game online yaitu, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Game online sering kali melibatkan skenario kompleks yang membutuhkan pemikiran strategis dan kreativitas. Penelitian menunjukkan bahwa para gamer memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih unggul dibandingkan dengan non-gamer. Berikut adalah beberapa keterampilan kognitif yang mendapatkan dorongan signifikan: Pemikiran kritis, pemain harus menganalisis situasi, mengantisipasi gerakan lawan, dan merumuskan strategi secara real-time. Kemampuan Beradaptasi, game sering kali berubah secara dinamis, mendorong pemain untuk menyesuaikan strategi mereka secara proaktif, mengajari mereka untuk fleksibel dalam berpikir. Multitasking, banyak game yang mengharuskan pemain untuk memantau berbagai elemen game sekaligus, meningkatkan kemampuan pemain untuk melakukan banyak tugas secara efisien.
Manfaat lainnya yaitu, pengaruh dari pengembangan kognitif melalui keterlibatan. Keterlibatan yang dihasilkan oleh game online dapat menghasilkan manfaat kognitif yang signifikan bagi Gen Z. Berikut adalah beberapa dimensi peningkatan kognitif yang didorong oleh game: Peningkatan Memori, banyak game yang menantang pemain untuk mengingat peta, aturan, atau urutan yang kompleks, sehingga mempertajam kapasitas memori mereka. Rentang Perhatian, video game sering kali membutuhkan fokus yang intens dan perhatian terhadap detail, sehingga membantu pemain mengembangkan rentang perhatian yang lebih panjang dan meningkatkan kemampuan konsentrasi. Peningkatan Kreativitas, Elemen membangun dan membuat dalam game sering kali memacu kreativitas. Game yang memungkinkan penyesuaian dan eksplorasi dunia terbuka mendorong pemikiran imajinatif dan inovasi.
Ada pula dampak dari game online pada ketrampilan dunia nyata. Salah satunya adalah menstransfer keterampilan ke scenario kehidupan nyata. Keterampilan yang diperoleh dalam game online sering kali melampaui ranah digital, diterjemahkan ke dalam aplikasi dunia nyata. Ketika pemain Gen Z menghadapi situasi sosial, dilema profesional, atau tantangan pendidikan, mereka dapat memanfaatkan pengalaman bermain game mereka. Beberapa contoh pereferensi dalam dunia nyata yaitu; kolaborasi tim, proyek kelompok di sekolah atau tempat kerja sering kali paralel dengan pengalaman bermain game kolaboratif, sehingga membantu keterampilan kerja tim. Perencanaan strategis, keterampilan yang dipelajari dalam mengelola sumber daya dan perencanaan dalam game dapat diterapkan pada situasi kehidupan nyata seperti manajemen proyek. Kecerdasan emosional, bermain game membantu mengembangkan kesadaran emosional dan empati, ketika permainan dimulai pemain harus bekerja sama untuk mencapai tingkatan pemenang game online.
Kesimpulannya, game online berfungsi sebagai alat yang penting bagi Generasi Z, meningkatkan keterampilan kognitif mereka. Melalui pembangunan komunitas, komunikasi yang lebih baik, dan pengembangan kemampuan memecahkan masalah, game menawarkan lebih dari sekadar hiburan; game adalah platform untuk pengembangan pribadi dan sosial. Selain itu, game online juga memberikan ruang bagi Generasi Z untuk mengeksplorasi identitas diri dan membangun kepercayaan diri. Dengan berinteraksi dalam lingkungan virtual, mereka belajar mengelola emosi, mengatasi tantangan, dan bekerja sama dengan orang lain, keterampilan yang bermanfaat dalam kehidupan nyata. Melalui pengalaman ini, mereka memperoleh perspektif baru dan mengembangkan empati terhadap orang lain yang berasal dari latar belakang yang berbeda.
Sumber :
HullyBikawa.2023.https://geotimes.id/opini/peran-gaming-di-era-digital-bagi-generasi-z/29 Maret
PerrySimpson.2024https://www.dmnews.com/3-truths-about-millennials-and-gaming/6 Februari