Mohon tunggu...
Rani Fitria
Rani Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas pamulang

Siapapun bisa menjadi apapun.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bisma Pemimpin Ideal, Kemunafikan Pandawa Melawan Bisma

16 September 2022   10:49 Diperbarui: 16 September 2022   18:49 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disini bisa disimpulkan bahwa para Pandawa bukan anak dari raja Pandu melainkan anak dari dewa-dewa.  Bahkan bisa dikatakan para Pandawa bukan dari Hastinapura. Sehingga yang berhak atas kekuasaan hastinapura adalah anak tertua dari Drestarastra yaitu Duryudana.

Selain itu Yudhistira yang dikenal sebagai orang yang paling jujur ternyata gila dalam berjudi.bahkan tidak tanggung-tanggung dalam permainan judinya ia mengorbankan harta,tahta beserta saudara-saudaraya yang lain. Hal yang paling gila adalah menjadikan istrinya sebagai taruhan judi.

Permainan judinya itu diselamatkan oleh Drestarastra dengan menukarnya dengan pengasingan selama 13 tahun ditambah 1 tahun menyamar. Apabila dalam penyamarannya ketahuan maka akan ditambah pengasingannya.

Kemudian kisah Ekalaya yang mempunyai bakat memanah lebih hebat dari Arjuna. Ia mengagumi Guru Drona dan melihat dan belajar ketika ia berlatih dengan para pangeran. Karena Drona bersumpah untuk melayani dan berlatih hanya untuk para pangeran maka Ekalaya ditolak sebagai muridnya walaupun ia sudah membuat patung Guru Drona yang ia kagumi dan dihormati.

Suatu ketika Ekalaya bertemu dengan Arjuna dan ternyata seni memanahnya lebih baik dari Arjuna. Dari pertemuan itu ia mengadu pada gurunya dan membuat Ekalaya kehilangan jarinya. Guru Drona membuat syarat agar bisa menjadi muridnya ia meminta ibu jari Ekalaya sebagai persembahan, ia menyanggupinya lalu kembali ke kerajaannya dan tewas dalam peperangan.

Para Pandawa mengaku menegakan kebenaran yang sebenarnya ia menggunakan cara licik agar memenangi peperangan untuk mengalahkan para Kurawa.

Bisma dikalahkan dengan memasang Srikandi didepan Arjuna yang pada akhirnya Bisma menuaikan janjinya untuk memilih kematiannya ditangan Srikandi,

Guru Drona dikalahkan dengan cara menipu dan berbohong kepadanya bahwa anak kesayangannya  Aswatama mati dalam pertempuran.

Karna dipanah oleh Arjuna ketika ia memberbaiki roda kereta kuda yang rusak.

Terakhir Duryudana yang dikalahkan Bima dengan memukul dan menyerang pahanya. Padahal didalam aturan pertarungan gada dilarang menyerang area paha. Ini membuat Baladewa marah dan ingin menghukum Bima tetapi dihalangi oleh Krisna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun