MEMPERTAHANKAN KEBUDAYAAN ISLAM MARHABAN DI BANTEN
Selasa, 14 September 2021 - Banyak ragam budaya yang terdapat di kabupaten lebak, dan masih di lestarikan sampai saat ini. Salah satunya yaitu marhaban. Marhaban adalah sebuah ritual keagamaan yang dipadu dengan kebudayaan, acara marhaban dilakukan pada acara- acara tertentu saja, seperti maulid nabi, aqiqah, syukuran cukur rambut anak, dan lain sebagainya.
Ritual Marhabanan ini yaitu pembacaan syair-syair pujian kepada Nabi besar Muhammad SAW yang umumnya bersumber dari kitab Al-Barzanji. Kata 'Barzanji' sendiri dalam kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai isi bacaan puji-pujian yang berisi riwayat Nabi Muhammad SAW.
"Marhaban Ya Nurul 'Aini ..
Marhaban .. Marhaban ..
Marhaban Jaddal Husaini
Marhaban .. Marhaban"
Kurang lebih seperti itulah lantunan barzanji yang di lantunkan pada saat acara marhaban.
Ritual ini biasanya di lakukan di masjid atau di rumah yang ingin melakukan marhaban, para pembaca marhaban biasanya kaum laki- laki dengan tata cara duduk melingkar dan berdiri pada saat puncak marhaban sampai pembacaan barzanji selesai.
Namun di banten, khususnya di kabupaten lebak marhaban tidak hanya di lakukan pada acara-acara tertentu saja. Seperti salah satunya di majlis Nurul Huda Maja Lebak Banten, yang rutin melantukan marhaban setiap seminggu pada malam jumat yang di pimpin oleh Ust. Ahmad Barqo. Kegiatan ini menjadi kegiatan rutin migguan di desa Maja yang di hadiri oleh masyarakat Maja, dan santri- santri dari pondok pesantren sekitar.
Tradisi ini termasuk ke dalam ilmu sastra lisan yang mencakup ilmu keagamaan ahli sunah wal jamaah yang masih ada di daerah banten dan perlu kita pupuk ke generasi milenial yang sekarang sudah terkikis oleh arus modernasi global.
Artikel ini di buat oleh :Â
Rani Fitria
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H