Setiap maghrib menjelang nenekku berbicara seorang diri. Katanya, berbicara dengan hantu pisang.Â
Kala tengah malam bahkan hingga fajar mulai datang, berteriak histeris melemparkan sapu lidi penebah kasur.
Kulempar kau dengan tombak seribu! Pergi, pergi sana! Ini rumah manusia! Ucapnya.
Lampung, 2 November 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!