Mohon tunggu...
Rani Sabila
Rani Sabila Mohon Tunggu... Lainnya - Penuang rasa

"Live as if you will die tomorrow and learn as if you will live forever" (Mahatma Gandhi)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Racun Candu

13 Agustus 2021   22:23 Diperbarui: 13 Agustus 2021   22:24 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Racun Candu

Oleh: Rani S.

Pada gigil aku bercerita lemahnya jiwa
Lunglai tak berdaya
Di bawah indurasmi yang tak lagi bernyawa
Gelap gulita tanpa cahaya

Sepoinya menusuk pori terdalam
Merajut gigil menusuk tulang-tulang
Menjalar liar mabuk kepayang
Seakan segala kembali terbayang, melayang-layang dalam ingatan

Sungguh, secangkir candu yang memabukkan
Hitam pekat sulit terpejam
Di keheningan malam hanya terdiam dan bungkam
Pening yang tak kunjung hilang

Lagi-lagi kopiku mencipta jera
Namun, selalu ingin kucoba
Sebab candu
Telah meracuni otakku

Lampung, 13 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun