Sedangkan puncak kemeriahan Grebeg Sudiro adalah pada malam tahun baru Imlek. Panggung semarak harmony Grebeg Sudiro menampilkan pertunjukan seni budaya yang dimeriahkan beberapa penampilan para group Band pengisi acara.
Pengunjung tampak tertib meskipun suasana sangat ramai dan penuh seperti lautan manusia, namun mereka tetap sabar menunggu detik-detik pergantian tahun di sekitar halaman Balaikota Solo.
Cuaca cerah turut mendukung kemeriahan malam pergantian tahun baru Imlek yang biasanya identik dengan turunnya hujan.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba. Tepat tengah malam pesta kembang api dengan durasi sekitar hampir 30 menit non stop. Semua pengunjung larut dalam kegembiraan dan suka cita menyambut tahun baru Imlek Naga Kayu.
*****
Grebeg Sudiro menggambarkan kerukunan dan toleransi antara etnis Jawa dan Tionghoa di Solo. Acara ini telah menjadi tradisi tahunan sejak tahun 2007 dan kini telah menjadi agenda nasional.
Tidak hanya menjadi ajang hiburan yang menghibur warga Solo Raya, tetapi juga simbol persatuan dalam keberagaman budaya yang ada di Solo.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI