Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kesalahan Finansial yang Harus Dihindari agar Tidak Boncos

12 Januari 2025   10:06 Diperbarui: 12 Januari 2025   11:21 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang salah dalam mengatur keuangan. Foto: Pexels.com/ Towfiqu barbhuiya

Barangnya bisa dibawa pulang sekarang tapi bayarnya nanti. Hal tersebut begitu menggoda kita untuk kita bisa mendapat sesuatu tanpa harus mengeluarkan uang. Metode Paylater ini sudah digunakan hampir di semua  platform pembayaran, seakan-akan bisa mempermudah hidup kita. 

Namun kenyataannya justru akan mempersulit kita nantinya. Kita bisa jadi lengah akhirnya keteteran pada saat membayar. Begitu sadar ternyata banyak yang sudah jatuh tempo dan harus dibayar namun uangnya sudah habis untuk kebutuhan hidup.

Menggunakan Paylater untuk membeli barang yang tidak produktif adalah salah satu kesalahan besar. Utang konsumtif membuat pengeluaran membengkak karena bunga yang harus dibayar. Harus kita sadari betul kalau bisa dibayar sekarang jangan dibayar nanti, kalau uangnya belum cukup tidak perlu membeli dulu.

3.  FOMO (Fear of Missing Out) 

FOMO atau perasaan takut ketinggalan atau merasa tertinggal dengan suatu peristiwa, pengalaman, atau informasi yang menarik dan menyenangkan sudah menjadi penyakitnya orang-orang zaman now. Orang lain punya, masa iya kita nggak punya? 

Contoh, iPhone baru keluar dan teman-teman satu geng semuanya punya iPhone baru. Gara-gara takut dibilang kudet dan ketinggalan zaman akhirnya jadi ngutang untuk beli iPhone baru padahal handphone lama masih bagus.
 
Daripada FOMO saat teman-teman pada beli handphone baru dan kita belum cukup uangnya untuk beli atau belum perlu untuk membeli handphone baru, ya sudah biarkan saja. Teman-teman bilang kita kudet, ketinggalan zaman tidak perlu dibawa pusing. Kalau terus menerus ngeledek lebih baik ganti teman daripada ganti handphone. Teman seperti itu yang bikin kita jadi boncos karena mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak perlu dan tidak penting.

4. YOLO (You Only Live Once)

Di era modern yang dinamis, banyak orang terdorong untuk mencari kepuasan instan dengan keyakinan bahwa hidup hanya sekali, sehingga mereka mengadopsi pola pikir YOLO. Namun, menjalani hidup dengan pola pikir ini dapat membawa konsekuensi buruk terhadap kondisi keuangan.

YOLO merujuk pada gaya hidup yang mengedepankan kebebasan, kesenangan, dan menjalani hidup secara maksimal tanpa memikirkan dampak finansial jangka panjang. Gaya hidup ini tercermin dalam perilaku seperti belanja tanpa perencanaan, penggunaan kartu kredit secara berlebihan, meminjam uang untuk membeli barang yang bukan kebutuhan utama, dan hal-hal serupa lainnya.

Bukan berarti YOLO itu salah, hidup memang hanya kita jalani satu kali tapi bukan berarti kita tidak memperhitungkan dengan baik. Perhitungkan terlebih dulu dengan benar apakah kita mampu untuk bisa membayar atau sebetulnya hanya bikin  diri kita sendiri susah di masa yang akan datang.

5. Membayar Tagihan Kartu Kredit dengan Minimum Payment

Kartu kredit memperbolehkan untuk membayar minimum payment 5% sampai 10% dari total tagihan. Menyebabkan kita seakan-akan bisa mendapatkan sesuatu yang besar tapi hanya mengeluarkan uang lebih sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun