Heping Island GeoPark atau sering disebut Taman Pulau Heping terletak di Pulau Heping ujung utara Taiwan sekitar 4 km dari Distrik Zhongzheng kota Keelung, Taiwan.
Berbeda dengan Yehliu GeoPark yang sudah populer di kalangan wisatawan, GeoPark Pulau Heping mungkin kurang populer dan jarang diketahui wisatawan asing. Namun memiliki sejarah, keindahan alam dan pesona tersembunyi yang tak kalah memukau dibanding tempat populer lainnya.
Taman Pulau Heping merupakan geopark kecil dengan pemandangan alam dan bebatuan yang indah di sepanjang pantainya. Tempat ini menjadi salah satu objek wisata alam terbaik di Taiwan.
Tak hanya itu, banyak spot menarik lainnya di kota Keelung. Apa saja itu, ikuti perjalanan saya seharian di kota Keelung, Taiwan.
Sejarah Pulau Heping GeoPark
Pulau Heping terbentuk akibat aktivitas vulkanik dan pengendapan sedimen di bawah laut jutaan tahun yang lalu, kemudian terangkat ke permukaan akibat tabrakan lempeng Eurasia dan lempeng Filipina.
Batuan vulkanik tersebut perlahan-lahan terkikis oleh angin laut dan ombak yang menghantam selama ribuan tahun.
Erosi, abrasi, dan perubahan cuaca selama bertahun-tahun menghasilkan formasi batuan unik dengan bentuk yang tidak biasa, seperti mahkota (Crown Rock), tahu (Tofu Rock), jamur yang menjulang( Hoodoo Rock) dan Marine Sculpture yang teksturnya menyerupai karya seni pahatan alami.
Oleh karena itu alih-alih menghasilkan pasir, proses erosi hanya memecah batu menjadi kerikil kecil atau tetap mempertahankan struktur batuan besar.
Pulau ini awalnya dihuni oleh suku asli Ketagalan, lalu tahun 1626 datang bangsa Spanyol pada masa penjajahan singkat di Taiwan Utara sebelum akhirnya ditaklukkan Belanda tahun 1642. Kala itu pulau Heping memiliki aktivitas perdagangan yang sibuk dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Belanda lalu mendirikan benteng San Salvador di Pulau Heping, Benteng Sheliao Timur dan benteng Ershawan di Keelung yang masih terawat sampai sekarang.
Pada masa pendudukan Jepang di Taiwan, pulau ini diberi nama Pulau Sheliao. Setelah Perang Dunia II berakhir, pulau Sheliao berganti nama menjadi Pulau Heping atau Pulau Perdamaian hingga sekarang.
Hal-hal Menarik di Heping Island Geopark
Begitu memasuki gerbang Heping Island Park, tampak bangunan dan jalan menuju pantai yang sangat tertata rapi, bersih dan luas. Dari kejauhan sudah terlihat bukit batuan yang unik dan pantai yang tidak seperti pantai pada umumnya yang berpasir
Ada patung nelayan pemberian penduduk Kepulauan Ryukyu, Jepang. Konon dulu ada komunitas besar nelayan Ryukyu yang tinggal di Keelung karena ikannya yang melimpah.
Setelah Jepang kalah perang tahun 1945, mereka terpaksa meninggalkan Keelung. Tampaknya ada kesan dan kerinduan terpendam, oleh karena itu mereka memutuskan untuk menyumbangkan patung tersebut.
Spot terbaik untuk melihat pemandangan indah di pulau Heping ini adalah dari paviliun berbentuk pagoda kecil yang berada di atas tebing. Angin sepoi-sepoi dan suara ombak bikin betah untuk berlama-lama duduk di paviliun.
Sejauh mata memandang di seberang tampak Pulau Keelung, pulau kecil inipun sudah dibuka untuk wisatawan yang pemandangannya juga tak kalah indah.
Tempat yang lebih paripurna untuk melihat keindahan pantai dengan formasi bebatuan yang unik adalah berjalan menaiki anak tangga melalui jalur trekking menuju puncak tebing.
Menjelajahi wisata alam mau nggak mau harus memiliki persiapan fisik yang kuat, tapi saya percaya rasa lelah itu akan hilang begitu sampai ke titik tujuan.
Salah satu hal menarik lainnya adalah Natural Sea Water Pool. Kolam renang air laut alami yang terbentuk dari cekungan bebatuan.
Airnya yang jernih sangat cocok untuk berenang santai atau sekadar merendam kaki sambil menikmati panorama lautan. Selain berenang, disini juga menjadi tempat favorit bagi penggemar diving atau snorkeling.
Pastinya menyenangkan dan sensasinya berbeda jika berenang dengan ikan-ikan dan biota laut lainnya di air biru yang jernih. Karena saya datang di awal musim dingin, jadi tidak ada yang berenang disini karena sudah ada pemberitahuan bahwa akan terlalu dingin untuk berenang di laut.
Untuk anak-anak ada kolam renang khusus anak dengan air laut yang dangkal. Jadi anak-anak bisa bermain air dengan aman tanpa khawatir akan ombak laut atau tenggelam. Dari kolam renang alami ini, laut dan ekologi alam dapat diperkenalkan kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan.
Tersedia fasilitas shower room untuk bersih-bersih setelah berenang atau diving. Bila terasa lapar setelah berjalan atau berenang, tinggal mlipir ke gedung pusat pengunjung.
Bangunan tiga lantai ini menyediakan berbagai fasilitas di setiap lantai, mulai dari restoran, toko souvenir, mushola untuk sholat sampai wedding venue di lantai paling atas.
Untuk menuju Pulau Heping dari Taipei naik kereta antar kota tujuan ke Stasiun Keelung selama kurang lebih 45 menit. Disambung naik Bus No 101 atau 102 yang akan melewati Jembatan Heping, sebagai penghubung kota Keelung dan Pulau Heping. Lalu berhenti di halte Heping Island Park dan berjalan kaki lima menit untuk sampai pintu utama Heping Island GeoPark.
Rumah Warna- warni Pelabuhan Zhengbin, Night Market Miaokou dan Plaza Maritim Keelung
Bus yang menuju Heping Island Geopark akan melewati halte dekat Pelabuhan Zhenbing yang terkenal dengan rumah warna-warninya. Jadi saya tidak melewatkan untuk mampir sekaligus menanti sunset di sore hari.
Pelabuhan Nelayan Zhengbin di Keelung dibangun sekitar tahun 1934 sejak era kolonial Jepang. Pelabuhan Zhenbing masih terpelihara dengan baik dan menjadi pelabuhan nelayan yang sibuk, seperti terlihat beberapa kapal pukat dan perahu nelayan yang berjejer rapi di sepanjang dermaga.
Di seberangnya, berjajar rumah-rumah berwarna-warni di sepanjang dermaga. Setiap rumah dicat dengan warna pelangi yang cerah dan warna-warna pastel yang mengingatkan pada kota Burano di Italia. Tempat ini menjadi lokasi favorit yang instagramable bagi para traveler untuk berfoto.
Saat malam tiba, kehidupan malam di Taiwan sangat identik dengan pasar malam. Beberapa night market di Taiwan yang sudah pernah saya jelajahi rata-rata hampir sama jenis-jenis makanannya. Namun tiap night market ada yang memiliki ciri khas dan makanan yang ter-favorit termasuk di Miaokou Night Market Keelung.
Pasar malam ini terkenal dan populer tidak hanya di Taiwan, tetapi juga di kalangan wisatawan asing.
Dekorasi khas lampu-lampu neon kuning yang menggantung di sepanjang kios-kios dan kuil Dianji yang berada di dalam Pasar Malam Miaokou menjadi sesuatu yang berbeda dengan night market pada umumnya.Â
Kuil Dianji adalah cikal bakal berdirinya Miaokou night market, merupakan tempat ibadah Tao yang didedikasikan untuk Mazu, dewi laut yang sangat dihormati oleh masyarakat pesisir Taiwan.
Saking ramainya dan beragam jenis makanan malah jadi bingung, semuanya menarik dan ingin dicoba terutama hidangan lautnya. Akhirnya petualangan kuliner pertama saya, mencoba oyster omelette salah satu kuliner khas Taiwan yang lezat.
Sebelum pulang jangan lewatkan buat nongkrong sambil istirahat di Plaza Maritim Keelung yang lokasinya dekat Stasiun Keelung.
Maritime Plaza Keelung dirancang sebagai ruang terbuka bagi masyarakat dan wisatawan yang ingin bersantai sambil menikmati pesona laut serta aktivitas pelabuhan Keelung yang sibuk dengan hilir mudik kapal-kapal kontainer, feri, kapal pesiar dan perahu nelayan.
Plaza maritim memiliki area pejalan kaki yang luas dengan dekorasi patung, taman kecil, tempat duduk, dan dek observasi bila ingin melihat seluruh view dari ketinggian.
Tempat ini juga sering digunakan untuk pertunjukan seni atau acara lokal. Waktu terbaik adalah sore hari atau malam hari, suasananya jauh lebih hidup dan indah dengan gemerlap lampu-lampu yang menyala.
*****
Pulau Heping GeoPark adalah contoh bagaimana alam menciptakan keindahan yang unik melalui proses geologi yang panjang.
Dengan jalur transportasi yang mudah dan lokasinya yang tidak jauh dari pusat kota Taipei, menjelajahi kota Keelung dan Pulau Heping menjadi kombinasi yang sempurna antara petualangan dan ketenangan bagi yang ingin menjauh sejenak dari rutinitas dan menyatu dengan harmoni alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H