Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cara Berdamai dengan Kesepian dan Kesendirian

4 September 2024   08:04 Diperbarui: 4 September 2024   10:57 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang dapat berdamaidan mengatasi rasa kesepian. Foto: pexels.com/Dương Nhân

Meskipun berdamai dengan kesepian adalah untuk menemukan kebahagiaan dalam kesendirian, tidak berarti kita harus menarik diri sepenuhnya dari orang lain. Manusia adalah makhluk sosial, dan memiliki hubungan yang bermakna sangat penting untuk kesejahteraan kita.

Alih-alih fokus pada kuantitas hubungan, cobalah untuk membangun koneksi yang lebih mendalam dan bermakna dengan orang-orang di sekitar kita. Temukan orang-orang baru yang benar-benar memahami dan mendukung kita, dan investasikan waktu serta energi untuk menjaga hubungan tersebut.

6. Menggunakan Kesepian untuk Pertumbuhan Diri

Kesepian dapat menjadi katalis untuk pertumbuhan diri pribadi. Di saat-saat sepi, kita memiliki kesempatan untuk mengevaluasi hidup kita dan menentukan apa yang perlu diubah atau ditingkatkan.

Apakah ada aspek-aspek tertentu dalam hidup yang belum kita kejar? Apakah ada impian atau tujuan yang selama ini kita abaikan? Gunakan kesepian sebagai waktu untuk mengejar tujuan-tujuan tersebut, untuk belajar hal-hal baru, dan untuk berkembang menjadi versi diri kita yang lebih baik

*****

Berdamai dengan kesepian adalah mengubah perspektif kita terhadap rasa kesepian serta bagaimana memandang dan merespons perasaan tersebut. 

Kesepian tidak selalu berarti kesendirian yang menyakitkan atau musuh yang perlu dihindari. Melainkan kesempatan untuk mendapatkan ketenangan dalam keheningan, lebih mengenal diri sendiri dan menemukan kebahagiaan dari dalam diri kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun