Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati - Self Development - Travelling - Opini

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Hustle Culture": Saat Kerja Keras Bagai Kuda Jadi Bumerang

18 Agustus 2024   09:01 Diperbarui: 18 Agustus 2024   09:05 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang terjebak pada hustle culture. Foto: pexels.com/energepic.com: 

Lingkungan kerja yang kompetitif dan ekspektasi yang tinggi sering kali membuat kita merasa harus selalu memberikan yang terbaik bahkan jika itu berarti harus mengorbankan waktu tidur, kesehatan, dan kehidupan.

Selain itu beberapa perusahaan ada yang mempekerjakan karyawannya dengan sangat keras karena ada target yang harus dicapai. Tidak sedikit pula perusahaan yang menuntut pekerjanya untuk bekerja setiap weekend dan lembur setiap malam. Dan ada juga yang memberi deadline bertubi-tubi sampai karyawannya tidak punya waktu untuk istirahat. 

Disisi lain, kemajuan tehnologi dan berkembang pesatnya dunia digital membuat jeratan hustle culture semakin kuat tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Meluasnya sektor industri kreatif yang mengedepankan inovasi dan kreativitas membuat tumbuhnya para freelancer dan digital nomad.  

Hal ini menuntut produktivitas tinggi, meskipun berada di luar jam kerja. Kerja Nine-to-Five sekarang sudah menjadi flexible-hours. Bekerja bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Keberhasilan tidak lagi hanya tentang jabatan. 

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang bekerja hanya untuk mencari uang semata, hustle culture memotivasi generasi sekarang untuk menjadikan pekerjaan sebagai tujuan hidup. 

Dengan percepatan tehnologi dan dinamika perekonomian saat ini, masa depan juga menjadi lebih tidak pasti, sehingga generasi muda mau tidak mau harus berkompetisi lebih keras. 

Cara Keluar dari Jeratan Hustle Culture

1. Merubah Mindset

Sukses bukan hanya soal seberapa keras kamu bekerja. Mulailah untuk merubah cara pandangmu tentang kesuksesan. Terkadang, sukses adalah tentang bisa menikmati hidup, memiliki waktu untuk diri sendiri, kesehatan yang harus dijaga dan menjaga hubungan yang baik dengan orang-orang terdekat.

2. Work-life Balance 

Work life balance adalah keadaan dimana seseorang dapat mengatur dan membagi waktu dan tanggungjawab untuk pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan baik dan seimbang. Dengan work-life balance, kamu tetap dapat bekerja dengan produktif dan efisien serta memiliki waktu untuk diri sendiri dan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun