Putus cinta atau perceraian bukanlah hal yang menyenangkan. Dan sudah pasti semua orang tidak mau merasakan putus cinta atau bahkan bercerai. Karena ada proses healing yang mungkin tidak sebentar, hingga kemudian harus mengulangi lagi dari nol hubungan dengan orang lain.
Jika kasusnya perceraian, bisa jadi akan berdampak negatif bagi anak apalagi jika anak masih kecil yang masih membutuhkan figur yang utuh dari suatu keluarga. Jika dialami anak remaja menjelang masa puber bisa menyebabkan menjadi anak broken home karena kurangnya perhatian.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk belajar bagaimana caranya merawat sebuah hubungan. Entah kita sudah punya pasangan atau mungkin masih jomblo. Karena seperti kata pepatah, mempertahankan itu mungkin lebih sulit daripada memperoleh.Â
Penyebab Hubungan Tidak Langgeng
Mengapa hubungan percintaan atau pernikahan bisa tidak langgeng? Banyak faktor penyebabnya. Tapi satu hal yang paling sering ditemui adalah adanya ketidakcocokan antara harapan atau ekspektasi satu dengan yang lain.Â
Apalagi di zaman dengan informasi yang serba terbuka seperti sekarang. Seseorang jadi punya banyak referensi tentang kriteria akan sebuah hubungan ideal. Entah itu lihat dari drakor, film, percintaan para selebritis atau dari sosial media. Padahal kehidupan nyata sering kali lebih kompleks dan menantang dibandingkan dengan apa yang digambarkan di media.
Dan sebenarnya punya banyak ekspektasi itu wajar dan sah-sah aja. Setiap orang berhak untuk dapat pasangan yang menurut mereka terbaik buat hidupnya. Apalagi kalau niatnya sampai ke jenjang pernikahan, yang notabene bakal hidup bersama orang itu dalam waktu yang lama bahkan seumur hidup.Â
Tapi di sisi lain, kalau ekspektasinya terlalu tinggi mungkin bakal menimbulkan kekecewaaan, susah buat kamu untuk bahagia dan untuk puas sama pasangan. Memiliki ekspetasi kesempurnaan suatu hubungan yang selalu harmonis tanpa konflik serta kesempurnaan pasangan yang dapat memenuhi segala keinginan adalah ekspektasi yang tidak realistis.
Setiap orang pasti ada minusnya, sulit jika harus merubah karakter seseorang sesuai keinginanmu. Hal terpentingnya adalah menerima pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Sedangkan konflik adalah bagian dari setiap hubungan, bagaimana cara mengatasi konflik tersebutlah yang lebih penting.
Mengharapkan pasangan untuk selalu mengetahui apa yang kamu rasakan atau butuhkan tanpa mengatakannya bisa menimbulkan frustrasi. Kuncinya adalah komunikasi yang jelas dan terbuka untuk menghindari kesalahpahaman.