Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bebaskan Diri dari 5 Hal Ini untuk Menjalani Hidup yang Lebih Bahagia

21 Juli 2024   09:04 Diperbarui: 21 Juli 2024   20:40 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah merasa hidupmu tidak bahagia? Hari-hari yang dijalani seolah terasa hambar dan membosankan. Ada banyak hal yang ingin dicapai tapi rasanya keinginan tersebut serasa begitu muluk untuk digapai.

Banyak dari kita yang menggantungkan kebahagiaan pada hal-hal diluar diri sehingga kebahagiaan menjadi sangat rapuh dan cepat hilang. Padahal sebenarnya kebahagiaan itu tidak sulit ditemukan. Hanya saja sebagai manusia, seringkali mengizinkan hal-hal buruk masuk dan mengatur hidup kita. 

Oleh karena itu jika ingin menjalani kehidupan yang kamu inginkan. Jangan biarkan dirimu dikendalikan oleh 5 hal ini, yang bisa jadi sedang merampas kebahagiaan dan menghalangi kesuksesan serta mengendalikan hidupmu.

1. Masa Lalu

Jangan biarkan masa lalu mengendalikan masa kini atau masa depanmu. Apapun yang pernah terjadi entah itu ketidakdilan, kekerasan, sakit hati, dendam dan apapun masalahnya satu satunya cara untuk menang adalah dengan melepaskannya.

Tinggalkan rasa sakit dan kegelapan masa lalu agar tidak menghalangi cahaya masa depan yang ada di depanmu.Setiap hari adalah kesempatan untuk menulis bab baru dalam cerita hidupmu.

Jika seseorang telah berbuat salah, maafkanlah dan lupakan. Biarkan karma dan semesta yang bekerja. Alih-alih hidup dalam kebencian atau menempatkan diri sebagai korban dari masa lalu. 

Fokuslah untuk membangun masa depanmu mulai dari saat ini. Jangan biarkan kenangan buruk menghambat langkahmu. Segala luka dan kepahitan masa lalu dapat diubah menjadi kekuatan untuk mencapai hal-hal yang luar biasa.

2. Opini Orang Lain.

Takut akan penilaian orang lain sering kali membuatmu melakukan hal yang mungkin sebenarnya tidak disukai dan menghalangi untuk berkarya. Berusaha untuk menyenangkan orang lain agar bisa diterima di circle pertemanan atau komunitas dapat membuatmu melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak diinginkan. 

Sebelum melakukan sesuatu tanyakan pada diri sendiri apakah kamu melakukannya karena memang ingin melakukannya atau karena takut akan penilaian orang lain jika tidak melakukannya. Pendapat orang lain adalah cermin kabur dari hidupmu bukan peta jalanmu. 

Perlu dipahami bahwa akan selalu ada orang di luar sana yang tidak menyukaimu. Berusaha mencoba untuk membuat semua orang menyukaimu adalah jalan menuju kehancuran. 

Kita dilahirkan dengan keunikan masing-masing dan mempunyai tujuan hidup sendiri. Kamu disini untuk meraih cita-citamu dan menjalani takdirmu sendiri bukan untuk memenuhi harapan dan keinginan orang lain.

3. Keyakinan yang Membatasi

Sedari kecil hingga dewasa kamu telah dikondisikan oleh lingkunganmu. Entah itu orang tua, sekolah, teman dan masyarakat. Mereka semua telah memasukkan ide dan pemahaman mereka ke dalam dirimu dan itulah yang disebut sebagai keyakinan. 

Inilah yang telah mengkondisikan dirimu sejak kecil dan sepanjang hidupmu dengan mendengarkan dan meyakini opini orang-orang di sekitarmu yang bahkan tidak pernah menggapai impian mereka sendiri. Keyakinan-keyakinan tersebut yang nantinya dapat membatasimu hingga dewasa. 

Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Semua dapat kamu lakukan dan capai jika percaya pada dirimu sendiri dan percaya bahwa segala sesuatu adalah mungkin. Ketika kamu mengubah keyakinan yang terbatas menjadi tidak terbatas maka potensimu menjadi tidak terbatas. Setiap batasan adalah jeruji yang diciptakan sendiri. Kamu memiliki kekuatan untuk menghancurkan jeruji itu dan membebaskan dirimu.

4. Hubungan 

Jika kamu menjalani sebuah hubungan karena takut sendirian atau kesepian artinya kamu akan dikendalikan hubungan tersebut karena ketakutan akan kesendirian. Hubungan yang sehat adalah hubungan di mana seseorang dapat saling berbagi kebahagiaan dan pengertian. Untuk dapat memiliki hubungan yang sehat pertama-tama kamu harus membuat dirimu bahagia terlebih dahulu dengan mencintai dirimu sendiri.

Inilah yang sering banyak terjadi pada seseorang yang merasa tidak bisa hidup tanpa sebuah hubungan hingga memilih orang yang salah dan terpaksa harus bertahan dengan hubungan yang toxic karena takut sendirian. Hubungan yang penuh dengan konflik, ketergantungan atau kekerasan bisa mengendalikan dan merusak kesehatan mental dan emosional.

Jangan bergantung pada orang lain untuk membuatmu bahagia. Kamu akan kecewa dan sedih jika orang yang kamu anggap akan memberimu cinta dan kebahagiaan ternyata mengkhianati dan meninggalkanmu. Kamu bisa bahagia bersama dirimu sendiri karena kebahagiaan sejati ada di dalam dirimu sendiri.

Dalam hidup orang akan datang dan pergi. Tidak ada yang pernah benar-benar menetap selamanya karena itu jangan pernah menjadikan relasimu dengan orang-orang terdekat sebagai batasan untuk melangkah lebih jauh. 

Misalkan kamu takut untuk pindah atau mencari beasiswa ke universitas impianmu di luar negeri. Karena tak ingin berpisah dari teman-teman dan keluargamu. Sampai akhirnya mengubur impianmu sendiri. Meskipun awalnya tampak nyaman namun kelak kamu akan menyesal sebab tidak pernah mengikuti kata hatimu.

5. Uang 

Uang adalah hal yang mengendalikan mayoritas manusia di bumi ini. Bukan berarti kamu tidak boleh kaya atau berarti uang itu buruk. Hanya saja jangan memutuskan pilihan hanya karena faktor seberapa banyak uang yang akan kamu dapatkan. 

Sebaliknya dalam memutuskan pilihan lebih banyak menggunakan hati nurani. Uang hanyalah alat untuk membantu kehidupan kita bukan faktor yang menentukan arah dan pilihan hidup kita.

Percayalah ketika memilih dengan hati yang jernih, uang pada akhirnya akan datang mengikuti. Sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang adalah kebahagiaan sejati. 

Uang bisa membeli rumah tapi tidak bisa membeli tempat yang tentram. Uang bisa membeli ranjang tapi tidak bisa membeli tidur yang nyenyak. Uang bisa membeli jam tapi tidak bisa membeli waktu. 

******

Hidup yang dikendalikan oleh faktor eksternal seperti masa lalu, pendapat orang lain, keyakinan terbatas, hubungan, dan uang akan membatasi dan menjadi hambatan untuk melangkah ke depan. Jangan biarkan hal-hal tersebut menghambatmu.

Dengan kesadaran dan usaha kamu bisa mengambil kembali kendali atas hidupmu serta menjalani hidup yang lebih bermakna. Jadilah dirimu sendiri untuk menjalani hidup sesuai keinginanmu bebas dari kendali apapun. Temukan kebahagiaanmu dan hidup sepenuhnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun