Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gaya Hidup Minimalis: Menemukan Kebahagiaan dalam Kesederhanaan

17 Juli 2024   10:07 Diperbarui: 17 Juli 2024   10:10 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi meraih kebahagiaan dengan gaya hidup minimalis. Foto: Freepik.com

Mengadopsi gaya hidup minimalis diperlukan niat dan tekat yang kuat. Untuk memulai perjalanan ini akan terasa berat terutama bagi tipe orang yang konsumtif dan tidak tahu harus memulai dari mana. Berikut adalah langkah-langkah untuk memulai gaya hidup minimalis.

1. Kenali dan Bedakan antara Kebutuhan dan Keinginan 

Keinginan itu tidak akan pernah ada habisnya. Sifat manusia selalu ingin lebih dan lebih. Kamu harus merubah mindset dulu bahwa akan membeli barang-barang sesuai dengan prioritas dan apa yang dibutuhkan.

Pertimbangkan dengan matang setiap pembelian untuk memastikan bahwa barang tersebut akan digunakan dan diperlukan. Kenali barang-barang apa yang akan mempermudah dan barang yang kehadirannya malah jadi merepotkanmu.

2. Membeli Berdasarkan Kualitas

Pilih barang-barang berkualitas tinggi dan tahan lama untuk jangka waktu lama daripada membeli banyak barang yang murah tetapi kualitas dan bahannya kurang bagus sehingga cepat rusak. Bukan berarti harus membeli barang yang mahal keluaran terbaru dengan fitur yang lengkap. Namun beli dengan spesifikasi sesuai kebutuhan dan kualitas yang terpercaya. 

Investasi dalam barang-barang berkualitas membantu mengurangi pembelian berulang dan pengeluaran jangka panjang. Fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Belilah barang baru ketika barang lama sudah habis atau sudah rusak. 

3. Decluttering: Membersihkan Barang yang Tidak Perlu

Kegiatan decluttering setidaknya perlu dilakukan setidaknya setiap enam bulan sekali. Di mulai dari area kecil seperti laci atau rak lalu lemari penyimpanan dan mulailah membersihkannya. Pisahkan barang-barang yang masih digunakan dan disukai lalu barang-barang yang tidak lagi diperlukan.

Buku-buku atau majalah lama, baju yang sudah tidak muat, sepatu yang sudah tidak nyaman lagi, make up atau skincare yang sudah kadaluwarsa, perlengkapan dapur yang jarang dipakai, peralatan elektronik yang sudah rusak serta barang-barang yang sudah lama tidak pernah digunakan lagi. 

Barang tersebut tidak harus dibuang kecuali jenis yang sudah rusak dan expired. Barang yang masih bagus kondisinya bisa diberikan pada orang lain, di donasikan ke panti asuhan atau panti jompo dan bisa dijual kembali sebagai preloved item.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun