Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengatasi Bos Toxic: Tetap Bertahan atau Cari Pekerjaan Baru?

7 Juli 2024   13:25 Diperbarui: 10 Juli 2024   12:33 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karyawan yang stress menghadapi bos yang toxic. Foto: Pexels.com/Yan Krukau

Saat kita bekerja pernahkah terpikirkan untuk resign dari kantor atau mungkin ada yang sudah pernah berkali-kali resign di beberapa perusahaan. Banyak sekali alasan-alasan mengapa akhirnya kita memutuskan untuk resign.

Rekan dan lingkungan kerja yang sudah tidak nyaman lagi. Merasa tidak bisa berkembang kariernya atau gajinya tidak dibayar sesuai dengan apa yang telah kita berikan kepada perusahaan. 

Bukan hanya karena masalah-masalah tersebut saja yang membuat karyawan resign. Kadang permasalahannya adalah karena memiliki bos yang toxic sehingga membuat karyawan tidak betah.

Tipe Uncaring Boss atau atasan yang tidak peduli dan cenderung masa bodoh dengan kondisi karyawannya. Tugas-tugas kita semua yang mengerjakan sampai lembur, tapi atasan yang mengambil hasilnya dan mengaku-ngaku itu adalah hasil kerja kerasnya. Jadi nama dan prestasi kita tidak terdengar sama sekali oleh top level manajemen.

Ada juga bos yang selalu menyuruh lembur tapi tidak pernah memberi uang lembur dengan alasan harus memenuhi target pekerjaan yang telah ditentukan.

Padahal bisa dikatakan karyawan adalah aset bagi perusahaan. Tapi bukannya dihargai malah sering ditekan seperti "Cari kerja sekarang susah pengangguran banyak, banyak yang mau mengisi posisimu kalau kamu keluar atau saya pecat." Jadinya kaya di doktrin dengan ketakutan.

Satu lagi gaya kepemimpinan bos yang toxic yaitu atasan yang selalu ingin mengontrol performa bawahannya dengan cara yang ekstrem atau berlebih-lebihan. Misalnya mendadak memberikan pekerjaan tambahan yang banyak banget dengan deadline pengerjaan yang mepet. Mengharuskan menyelesaikan banyak tugas sehingga harus lembur dan masuk kerja di hari libur.

Tidak berhenti sampai di situ, baru sebentar melakukan tugas-tugas yang diperintahkan sudah di intervensi. Kerja sedikit sudah disalahin, dikritik habis-habisan dan selalu di cari-cari kesalahannya. Padahal banyak tugas lain yang masih menumpuk belum selesai dikerjakan semua.

Cara Menghadapi Boss yang Toxic

Bagaimana menghadapi tipe bos yang toxic seperti ini? Perlu nggak sih resign cari pekerjaan baru? Simak beberapa tips berikut ini sebelum memutuskan untuk resign.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun