Orang yang manipulatif cenderung memutarbalikkan fakta dan memanipulasi situasi demi keuntungan mereka pribadi. Banyak ketidaksesuaian antara kata-kata dan tindakan.Â
Mereka sering kali menggunakan taktik manipulasi emosional untuk membuat orang lain merasa bersalah atau untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Manipulator pintar sekali melihat dan memanfaatkan kekurangan kita, hal-hal yang merupakan titik kelemahan atau yang menyangkut insecure kita seperti merasa tidak percaya diri, cemas dan hal-hal yang berkaitan dengan kondisi mental dapat digunakan untuk membuat kita merasa bersalah.
3. Suka Mengeluh
Ada orang yang kerjanya hanya mengeluh, setiap kali bertemu ada saja keluhannya dan selalu mengulang-ulang keluhan yang sama rasanya seperti muter-muter tidak ada penyelesaian.Â
Entah mengeluh pengeluarannya banyak, hutangnya menumpuk, anaknya bandel susah di nasehatin dan berbagai keluhan lainnya.
Semua orang pasti memiliki persoalan dan melepaskan emosi itu wajar-wajar saja karena mungkin butuh seseorang untuk curhat.Â
Tapi kalau konsisten setiap ketemu, tiap telpon, diskusi mau itu dengan teman kantor, keluarga atau teman nongkrong selalu yang dibicarakan  masalah dan masalah.Â
Jelas akan menambah beban mental kita jika selalu mendengarkan masalah dan menambah sampah energi negatif yang dibuang kepada kita.
Hidup itu adalah bagaimana kita dapat mengelola persoalan. Tidak semuanya juga harus menjadi keluhan yang disampaikan ke orang lain, lama-lama otak kita capek setiap kali bertemu harus mendengan keluhan yang sama.
4. Sering Menimpakan Kesalahan pada Orang Lain.