"Sudah lulus kok masih belum kerja?"
"Kapan beli rumah kok ngontrak melulu"
"Buruan nikah nggak baik lho kalau lama-lama nanti jadi tambah susah dapat jodohnya."
"Udah lama nikah kapan punya anak?"
"Si Aji baru setahun kerja udah bisa beli mobil lho, kamu kapan?"
Beberapa diantara kita mungkin pernah mendapat pertanyaan-pertanyaan nyebelin semacam itu yang sebenarnya di baliknya adalah mindset yang mungkin bisa dibilang tidak semuanya bisa sependapat atau sepemikiran.
Akibatnya kita tidak bisa berhenti memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita dan merasa cemas takut di hakimi orang lain. Kita jadi kepikiran terus hari ini, besok, lusa dan hari-hari seterusnya.Â
Takut dengan Pendapat Orang Lain -  Fear of People’s Opinion (FOPO)
Hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, memiliki hasrat untuk bersosialisasi dan diterima masyarakat. Karena bagaimanapun manusia membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Jadi mempertimbangkan pandangan dari orang lain itu normal dan wajar. Bahkan kadang kita butuh feedback dari orang lain buat berkembang.
Akhirnya kita mungkin akan cenderung jadi mengikuti apa pendapat dan omongan orang lain. Akan tetapi berusaha mempedulikan perkataan orang lain terlalu berlebihan juga tidak baik terutama bagi kesehatan mental.