Apakah kita pernah menghitung berapa lama waktu yang telah dihabiskan untuk memantau sosial media? Sosial media membuat kita dapat melihat kehidupan siapa saja. Tidak sadar kita akan membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain, dan lupa pada kehidupan kita sendiri. Padahal bisa jadi kehidupan di sosial media tidak benar-benar nyata dan seindah yang terlihat.
Beberapa dari kita bahkan mungkin kita sendiri pernah mengalami kecemasan ketika postingan atau foto yang telah dibagikan tidak banyak yang melihat, tidak ada yang memberi like dan komen yang tidak sesuai harapan. Akhirnya berbagai kekhawatiran dan pertanyaan muncul.Â
Apakah teman-teman atau orang-orang sudah tidak menyukai kita, apa kita sudah tidak menarik, apakah ada yang salah dengan postingan ini semuanya berputar-putar dan berkutat di dalam kepala. Kita menjadi cemas, stress, depresi dan kesehatan mental menjadi terganggu.
Puasa Sosial Media Untuk Dopamine Detox
Dopamine adalah hormon kebahagiaan, yang berperan besar dalam mempengaruhi emosi dan rasa senang yang dapat dirasakan oleh seseorang. Sosial media merupakan salah satu yang dapat memberi efek dopamine pada tubuh.Â
Cara kerja hormon dopamine adalah dengan memberi sinyal kebahagiaan atau neuron transmitter ketika seseorang mendapatkan suatu reward. Itulah kenapa dopamine sering disebut sebagai hormon kebahagiaan karena dialah yang juga berperan mempengaruhi suasana hati.Â
Terdapat rasa senang dan puas ketika kita terus melihat konten video TikTok, melihat foto-foto di Instagram. Seperti ada yang kurang, perasaan cemas dan penasaran ketika kita tidak membuka aplikasi sosial media. Sehingga selalu muncul keinginan untuk terus-menerus membuka aplikasi sosial media. Tanpa kita sadari kita telah kecanduan sosial media.
Agar dapat menghilangkan kecanduan sosial media kita perlu menjalani puasa sosial media sekaligus untuk dopamine Detox. Puasa sosial media merupakan sebuah cara detoksifikasi yang untuk membersihkan diri dari kelebihan Dopamine yang menyebabkan kecanduan.
Tujuan lain dari puasa sosial media adalah untuk mereset kehidupan kita dan mengurangi ketergantungan kita dengan sosial media dan segala dampaknya seperti cemas, stress atau depresi karena cyber bullying.Â
Kita bisa memulai dengan meng-uninstall aplikasi sosial media untuk beberapa saat. Lalu selama puasa media sosial mulailah kegiatan baru misalnya mengerjakan hobi yang lama tidak pernah dilakukan, bersih-bersih rumah, memilih barang-barang dan pakaian lama yang sudah tidak dipakai untuk disumbangkan, dan kegiatan bermanfaat lainnya.
Tujuannya adalah mengalihkan keinginan kita yang setiap saat ingin membuka handphone. Banyak orang yang kemudian hidupnya mulai sedikit berubah, dan jauh lebih sehat, bahagia dengan memulai kebiasaan kebiasaan baru tersebut.