Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kontrak Eksklusif Konser Taylor Swift serta Dampaknya bagi Ekonomi Singapura

7 Maret 2024   19:34 Diperbarui: 8 Maret 2024   15:34 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singapura menjadi perbincangan dan sorotan para warganet karena menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi penyelengara The Eras Tour Taylor Swift. 

Selain itu Singapura juga menjadi kota dengan konser Taylor Swift terlama di kawasan Asia Pasifik yaitu selama 6 hari. Mulai dari tanggal 2, 3, dan 4 Maret 2024, kemudian dilanjutkan pada tanggal 7, 8, dan 9 Maret 2024. 

Sebelumnya di bulan Febuari, Jepang sebagai negara penyelenggara di kawasan Asia selain Singapura hanya konser selama empat hari. 

Hal tersebut memicu kehebohan bukan hanya di Indonesia sebagai negara dengan jumlah penggemar Taylor Swift (Swifties) terbesar. Bahkan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menduga Singapura melakukan monopoli dengan melakukan kontrak eksklusif dengan manajemen Taylor Swift untuk menggelar konser hanya di Singapura.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akhirnya angkat bicara menanggapi pernyataan perihal kontrak eksklusif konser Taylor Swift tersebut. Dia mengakui bahwa Singapura telah memiliki kontrak eksklusif agar konser hanya dilakukan di Singapura. Namun, dia membantah bahwa kesepakatan tersebut "tidak bersahabat" dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.

Seperti kita ketahui belum lama ini di Singapura juga telah menggelar konser Cold Play selama 6 hari sementara di negara lain termasuk di Indonesia hanya satu hari. Dan akhir Maret besok Bruno Mars akan menggelar konser di Thailand dan lagi-lagi di Singapura, Indonesia sendiri tidak masuk dalam rangkaian tour Bruno Mars.

Singapura pada akhirnya dikenal sebagai tempat penyelenggara konser musisi kelas dunia. Apa yang membuat pihak management artis lebih suka menggelar tour konsernya di Singapura? 

Bagaimana Singapura mendapatkan kontrak eksklusif The Eras Tour Taylor Swift? Apa dampaknya bagi perekonomian Singapura? Mari kita simak bersama.

Alasan Singapura Menjadi Pilihan Penyelenggara Konser Musisi Dunia

1. Adanya Dukungan dari Negara.

Singapore sebagai negara yang tidak memiliki sumber daya alam mau tidak mau harus memperkuat di sektor pariwisata. Sedangkan kalau mengandalkan wisata alam mereka kalah dengan negara tetangga seperti Indonesia, Thailand, Filipina atau Vietnam. 

Oleh karena itu sektor industri MICE (Meeting Incentif Conference and Exhibition) dan live concert music menjadi kekuatan dengan dukungan penuh negara melalui Dinas Pariwisata serta seluruh stakeholder pendukungnya. 

Hal ini telah dilakukan pemerintah Singapura sejak awal tahun 2000-an dengan berbagai promosi pariwisata dan kolaborasi dengan para promotor konser artis Internasional. 

Jadi perjalanannya melalui proses yang panjang tidak instant. Dinas pariwisata Singapura bahkan bekerja sama dengan penyanyi Amerika Charlie Puth dan rapper Hong Kong Jackson Wang untuk mempromosikan Singapura sebagai tujuan konser musik dan hiburan.

Pemerintah Singapura berupaya menggenjot sektor pariwisata yang sempat mati suri semenjak pandemi Covid-19 dengan memberikan insentif dan kemudahan birokrasi di sektor industri MICE agar membuat event berskala internasional di Singapura.

2. Memiliki Infrastruktur yang Bagus

Meskipun Singapura negara yang memiliki wilayah yang tidak luas namun memiliki venue dan sound sistem yang bagus untuk event musik skala besar seperti National Stadium di Kompleks Singapore Sports Hub yang kerap dijadikan tempat konser para musisi ternama dunia. 

Selain itu para turis tidak hanya sekedar menonton konser, mereka juga akan menginap dan datang ke beberapa tempat wisata di Singapura. Dan seperti kita ketahui transportasi publik di Singapura sangat bagus dan memudahkan bagi para turis, nyaman dan friendly untuk pejalan kaki dan juga moda transportasinya terintegrasi dari hotel ke venue atau dari venue ke objek wisata.

3. Tata Kelola Keselamatan, Kenyamanan dan Keamanan yang Baik 

Singapura terkenal sangat ketat dan disiplin dalam menerapkan peraturan dan telah memiliki protokol anti terorisme dan sistem pengendalian keramaian yang bagus. 

Akses kemudahan dan peraturan ketat dalam pembelian tiket guna meminimalisir calo tiket tipu-tipu serta mengutamakan keamanan dan kenyamanan penonton menjelang konser, saat konser dan selesai konser. Bagaimana nanti mengatur puluhan ribu penonton yang masuk dan keluar dengan rapi, tertib, aman dan nyaman. 

Juga tersedianya fasilitas penunjang pada venue seperti toilet, tenant makanan, tenaga keamanan dan medis yang siap siaga di sekitar lokasi. Hal-hal tersebut juga menjadi pertimbangan bagi Tim Agency dan Management Artist.

4. Berani Memberi Harga Penawaran Tinggi

Inti dari menyelenggarakan konser adalah keuntungan yang akan di dapatkan bagi kedua belah pihak. Pemerintah Singapura tentunya sudah memperhitungkan multiple effect yang akan didapat pada sektor-sektor yang lain. 

Untuk itulah penyelenggara berani menawarkan kontrak eksklusif kepada pihak management The Eras Tour dan hal ini di dukung sepenuhnya oleh semua pihak termasuk pemerintah seperti sudah di jelaskan pada poin pertama.

Kontrak eksklusif ini sudah lumrah terjadi dan bukan yang pertama kalinya dilakukan oleh Singapura, khususnya konser untuk artis-artis yang memiliki fan base yang besar dan potensial untuk menarik wisatawan dari negara tetangga untuk menonton konser artis idolanya.

Bagi pihak management The Eras Tour selain mendapatkan kontrak eksklusif dengan bayaran tinggi, menyelenggarakan konser hanya di satu negara dalam jangka waktu yang lama juga menguntungkan bagi tim produksi. Mereka tidak harus ribet memindahkan logistik ke beberapa negara dan meminimalisir kendala teknis dan birokrasi. 

Dampak Perekonomian bagi Singapura

Sebagai penyelenggara konser Taylor Swift selama 6 hari ternyata memiliki dampak perputaran uang yang luar biasa bagi Singapura. Bukan hanya meraup cuan besar dari penjualan tiket yang ludes terjual lebih dari 300.000 eksemplar serta dari pembelian merchandise namun juga bagi sektor-sektor pendukung lainnya.

Reservasi hotel dan penerbangan mengalami lonjakan pemesanan para Swifties yang ingin menyaksikan konser idolanya. Selain hotel dan penerbangan beberapa restoran, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Bukan hanya dari kalangan orang biasa, para artis dan pesohor dari Indonesia bahkan Lisa Blackpink juga turut menyaksikan konsernya mbak TayTay ini. Bisa diperkirakan berapa spending yang akan dihabiskan mereka selama berada di Singapura. 

Salah satu penonton konser dengan kaos bertuliskan anggaran biaya nonton konser Taylor Swift. Foto: instagram.com/ulfamerdeka?igsh
Salah satu penonton konser dengan kaos bertuliskan anggaran biaya nonton konser Taylor Swift. Foto: instagram.com/ulfamerdeka?igsh

Seperti yang sempat viral di medsos, aksi pria asal Kediri bernama Hendra yang mengenakan kaos bertuliskan rincian biaya yang dikeluarkannya sebesar 34.350.000 juta rupiah untuk menyaksikan konser Taylor Swift bersama istrinya yang memberikan gambaran berapa perkiraan jumlah uang yang dikeluarkan untuk menonton konser Taylor Swift.

*****

Banyaknya musisi kelas dunia yang lebih memilih Singapura sebagai tempat untuk menggelar konsernya, tentu saja hal ini menjadi PR buat Indonesia. Ada banyak hal yang patut di contoh Indonesia dari Singapura agar menjadi negara tujuan utama dalam menggelar konser musik berskala besar.

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengakui bahwa infrastruktur Indonesia memang belum sepenuhnya maksimal tidak hanya di Jakarta namun juga di beberapa kota besar lainnya yang berpotensi untuk diunjungi artis kelas dunia. 

Terutama masalah moda transportasi publik yang terintegrasi menuju venue acara, hotel dan tempat wisata serta berbagai fasilitas pendukungnya yang perlu menjadi prioritas.

Indonesia telah membuktikan pernah dan bisa menggelar beberapa konser skala internasional artis kelas dunia seperti Blackpink, Coldplay, dan Ed Sheeran meskipun masih banyak kekurangan di sana sini. Namun jika Indonesia tidak berusaha untuk memperbaiki akan sulit kedepannya mengejar ketertinggalan dengan Singapura.

Referensi:

https://ameera.republika.co.id/berita/s9ysne414/pm-singapura-bela-kesepakatan-dengan-taylor-swift-soal-konser-eksklusif-di-asia-tenggara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun