Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

8 Alasan Mengapa Orang Memilih Menunda dan Tidak Mau Menikah

15 Februari 2024   16:30 Diperbarui: 11 November 2024   21:29 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat sempat dihebohkan dengan pernyataan Leony Fitria Hartanti, mantan penyanyi cilik personel Trio Kwek Kwek. Leony secara tegas dan terang-terangan mengaku tidak memiliki keinginan untuk menikah dan punya anak. Keinginan tersebut juga telah diutarakan kepada orang tuanya.

Lain lagi dengan cerita teman saya, Doni. Di usianya yang hampir 40 tahun, secara finansial sudah terbilang mapan. Usaha restoran dan coffee shop nya sukses dan memiliki beberapa cabang di kota lain. Punya rumah, mobil, life style terkini dan tergolong royal mengeluarkan uang. Ketika banyak orang menunda pernikahan karena merasa belum mapan, Doni yang notabene sudah terbilang mapan malah menyatakan tidak ingin menikah.

Setelah tren childfree, menunda menikah(waithood) dan tidak menikah mengalami peningkatan di negara-negara maju seperti Amerika, Eropa dan juga Asia yang dipelopori oleh Jepang, Korea dikuti China.

Pemerintah di negara tersebut mulai pusing karena banyak generasi muda warga negaranya yang tidak mau menikah dan punya anak meskipun akan diberi fasilitas subsidi dan tunjangan anak. Tren menunda menikah ini sepertinya kini juga mulai merambah ke Indonesia. 

Pergeseran Norma Sosial Budaya 

Menikah telah lama dianggap sebagai bagian penting dalam kehidupan seseorang yang identik dengan cinta, penerimaan dan komitmen. 

Pepatah temukan jodohmu, jatuh cinta, menikah lalu hidup bahagia selamanya telah menjadi standart kebahagiaan di masyarakat. Pernikahan menjadi sebuah kewajiban untuk mencapai kehidupan yang sempurna.

Namun semakin banyak generasi muda dari berbagai belahan dunia yang memilih untuk menunda pernikahan mereka. Fenomena ini mencerminkan perubahan budaya, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi pandangan dan prioritas generasi baru. 

Tren pernikahan di dunia termasuk Indonesia menunjukkan penurunan sejak tahun 2000-an hingga tahun 2023, sementara tingkat perceraian terus meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indonesia mengalami penurunan jumlah signifikan anak muda usia 25-35 tahun yang tercatat sudah menikah. 

Penyebab Tren Menunda dan Tidak Menikah di Kalangan Generasi Muda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun