Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menghapus Stigma Pelit Penganut Frugal Living

29 Januari 2024   13:08 Diperbarui: 30 Januari 2024   14:30 2853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Lebih Menghargai Nilai Uang

Para frugal living tidak pernah meremehkan arti uang, setiap lembar uang yang di dapat sangat berharga nilainya sehingga mereka lebih memilih untuk menggunakan atau ditabung untuk hal yang jauh lebih bermanfaat atau diinvestasikan lagi untuk menjadi passive income.

Mereka tahu benar apa yang menjadi kebutuhan mereka dan bukan keinginan. Sehingga tidak suka menghambur-hamburkan uang dan dapat menahan diri dari berbagai hal yang dianggap tidak penting dan tidak benar-benar membutuhkannya. Seperti nongkrong tanpa tujuan, selalu membeli produk branded, harus makan di tempat yang mahal dan aktivitas-aktivitas lain yang dianggap hanya memboroskan uang.

Mungkin menikmati secangkir kopi di coffee shop terkenal seharga Rp60.000,- adalah harga yang normal sebanding dengan kenyamanan yang didapatkan. Namun bagi seorang frugal, mereka akan melihat fungsi kopinya bukan membeli gengsinya. Lagipula secangkir kopi bisa dinikmati di mana saja dengan siapa saja asal hati senang. 

4. Menikmati Hidup Sederhana Apa Adanya dan Mensyukuri Setiap Hal Terkecil dalam Hidup.

Karena terbiasa dengan hal-hal yang sederhana, maka mereka dapat lebih menghargai setiap kebahagiaan dan mensyukuri hal-hal sederhana sekecil apapun. Karena sesungguhnya kebahagiaan dapat ditemukan dengan cara-cara yang sangat sederhana. 

Seperti melakukan liburan murah ala backpacker, ke mana-mana pergi menggunakan transportasi umum di mana akan membuka kesempatan bertemu dengan orang-orang baru, lebih open mind dalam menerima perbedaan, mendapat pengalaman seru, mudah beradaptasi di manapun berada dan berbagai pengalaman lain yang menjadi suatu kebahagiaan dan berkah yang tersembunyi.

*****

Awalnya tidak mudah untuk menjalani frugal living, apalagi dibarengi dengan kehidupan sosial yang mengharuskan bersosialisasi dengan orang lain. Frugal living bukan berarti anti sosial, kita boleh sekali waktu melepas kejenuhan dengan menghabiskan waktu di luar untuk makan, belanja atau liburan asal semua sesuai takaran dan perhitungan matang. 

Jangan hiraukan jika nanti bakalan ada yang meremehkan atau mendapat stigma negatif. Jadikan impian dan cita-citamu sebagai tujuan. Harus bersusah payah lebih dulu untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar kemudian. 

Frugal living juga menghindarkan kita dari beban pikiran serta keinginan untuk belanja konsumtif demi selalu mengikuti trend sesaat. Hidup menjadi lebih simple, tidak membanding-bandingan dengan kepemilikan orang lain, dan bersyukur atas setiap kebahagiaan kecil yang didapat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun