Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ketika Kehidupan Sedang Tidak Baik-baik Saja

5 Januari 2024   13:12 Diperbarui: 7 Januari 2024   14:07 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti musim yang datang silih berganti, hujan dan panas akan datang bergantian dalam hidup. Kebahagiaan dan kesedihanpun akan selalu datang dan pergi bahkan sering kali datang bersamaan. Keduanya adalah bagian dari siklus kehidupan yang tak terpisahkan.

Hidup tidak selalu berjalan mulus dan sempurna. Tidak ada manusia di dunia ini yang hidupnya berjalan baik-baik saja. Terkadang ada fase tertentu yang terasa berat dan sulit untuk dijalani. Suatu hal yang wajar apabila kamu merasa sedih karena apa yang diharapkan tidak terjadi sesuai dengan yang diinginkan.

Hidup Adalah Pilihan

Setiap orang memiliki pilihan masing-masing dan caranya sendiri dalam menghadapi permasalahan. Kamu dapat menentukan jalan mana yang akan kamu pilih. Apakah menerima dan mencari cara untuk menghadapi dan menyelesaikannya atau malah lari dari masalah lalu terpuruk karena masalah itu.

Ketika harus bertahan dengan rasa yang teramat sakit dan sulit untuk melepaskan, bayangkanlah seandainya kamu menggenggam bara api. Kamu bisa menggenggamnya terus sampai akhirnya bara itu padam dalam genggamanmu. Namun hanya dirimu sendiri yang bisa menentukan seberapa kuat dan layaknya kamu mampu menahan rasa sakit akibat telapak tanganmu yang terbakar hingga bara itu padam. 

Apakah hal itu pantas kamu lakukan? Jika iya, tetaplah kuat. Jika tidak dan kamu sudah tidak mampu lagi untuk terus menggenggam bara tadi maka lepaskanlah. Biarkanlah bara itu menyala terus sesuai kehendaknya. Apakah nanti akan memudar lalu padam dan menjadi dingin atau malah akan menciptakan api yang lebih besar. 

Apapun pilihan yang kamu ambil jangan sampai diambil saat kamu masih emosi dan ragu. Jangan pernah menyesali apapun keputusan yang sudah kamu ambil karena setiap keputusan memiliki konsekuensi atas hidupmu maka pertimbangkanlah dengan bijaksana. 

Inipun Akan Berlalu (This Too Shall Pass)

"Ini pun akan berlalu" merupakan kutipan yang sering muncul dari kisah klasik kuno karya Sanai, penyair sufi asal Persia di abad pertengahan yang telah diadaptasi dengan berbagai versi dan bahasa. Sebuah kalimat yang sederhana namun memberi makna yang mendalam.

Saat ini kamu bersedih namun suatu saat kamu akan berbahagia kembali. Hari ini kamu menangis dan terpuruk suatu hari nanti kamu akan tersenyum kembali dan menggapai impianmu. Semuanya akan berlalu dan berakhir, karena tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini. Layaknya roda kehidupan akan ada saatnya pula masalah akan terselesaikan dan kamu menemukan keadaan yang jauh lebih baik. 

Seberat apapun beban kehidupan, percayalah bahwa ada saatnya semuanya akan berubah menjadi lebih ringan, tetaplah bergerak meskipun kamu akan menemui kesulitan. 

Sebesar apapun badainya jangan pernah berpikir untuk melompat dari perahumu. Sesulit apapun perjalanannya jangan pernah berpikir untuk berhenti dan menyerah. Hidup akan terus bergulir, susah dan senang silih berganti.

Meskipun pahit nikmatilah kepahitan itu. Walaupun berat cobalah untuk mengikhlaskannya. Pahit dan beratmu itu tidaklah kekal selamanya sebab kamu tidak pernah tahu apa yang akan menantimu di ujung perjalananmu nanti.

Kamu mungkin tidak memahami kesedihan itu sekarang, tetapi seiring dengan berjalannya waktu kamu akan menyadari bahwa setiap peristiwa baik suka maupun duka, adalah bagian dari perjalanan dalam mencari makna kehidupan yang sesungguhnya. Kepedihan dan air matamu hari ini kelak akan menjadi rasa syukur dan kebahagiaanmu. 

Lepaskan dan Berterima Kasihlah

Lepaskanlah semua kesedihanmu.Foto:pexels.com/Brett Jordan
Lepaskanlah semua kesedihanmu.Foto:pexels.com/Brett Jordan

Setiap hari yang indah pernah menjadi begitu berat. Setiap jiwa yang tegar pernah menjadi begitu hancur. Setiap pribadi yang bijak pernah berada di fase keterpurukan dan setiap hal baik pasti melalui sebuah perjuangan yang cukup berat bahkan sampai di titik lelah.

 Jadi tak perlu menyesali tentang apapun yang telah kamu lalui karena kehidupan adalah tempatmu belajar. Bersabarlah, keadaan yang buruk akan mengantarmu ke tempat yang lebih baik. 

Ketika kamu bisa melepaskan segalanya maka Tuhan akan membayar tuntas atas kepahitan hidup yang telah kamu lalui. Pahamilah bahwa segala sesuatu yang baik untukmu, Tuhan tak akan pernah mengizinkan untuk pergi darimu.

Berterima kasihlah kepada mereka yang menyakitimu karena sebenarnya mereka telah membuatmu menjadi orang yang lebih kuat. Berterima kasihlah kepada orang yang mencintaimu karena mereka membuatmu menjadi orang yang berarti. Berterima kasihlah kepada orang yang peduli kepadamu karena mereka membuatmu merasa dihargai. 

Berterima kasihlah kepada orang yang meninggalkanmu karena itu mengajarkanmu bahwa tak ada segala sesuatu yang abadi. Berterima kasihlah kepada orang yang masih di sisimu karena mereka menunjukkan arti sebuah persahabatan. Dan berterima kasihlah pada siapapun yang telah hadir di dalam kehidupanmu karena merekalah yang membuatmu menjadi seperti dirimu dihari ini.

****

Dalam hidup jangan pernah takut salah dan terjatuh. Setiap kesalahan yang pernah dilakukan adalah bagian dari proses pembentukan pribadimu. Tidak perlu selalu menyesali semua kesalahan yang sudah terjadi tetapi sesalilah jika tidak bisa memperbaiki kesalahanmu. Belajarlah dari pengalaman dan bergurulah pada kenyataan. 

Hiduplah seperti air yang mengalir. Lepaskan yang buruk dari kehidupan untuk memberikan kesempatan yang baik datang padamu. Tetaplah semangat untuk menjalani hidupmu dengan penuh syukur. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun