Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nunchi: Seni Rahasia Orang Korea Meraih Bahagia dan Kesuksesan

22 Desember 2023   11:49 Diperbarui: 22 Desember 2023   12:45 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Masih mungkin bagi kita untuk jujur pada diri sendiri dan memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan." ~Euny Hong

Sebuah kalimat yang sering kita dengar dan kita pahami maknanya, namun sering diabaikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Seandainya kita mau mencoba menempatkan diri untuk merasakan dan menjalani apa yang orang lain rasakan dalam situasi dan keadaannya, maka kita dapat lebih memahami kondisi dan perasaan orang lain. 

Pengertian dan Sejarah Nunchi di Korea 

Seperti negara lainnya, Korea ketika itu sedang membangun kembali negaranya dari puing-puing keruntuhan pasca berakhirnya Perang Dunia II. Namun lima tahun kemudian yaitu pada tahun 1950, Korea harus kembali menghadapi konflik perang saudara.

Perang yang berlangsung tiga tahun tersebut bukan hanya memakan banyak korban, namun juga menjadikan Korea Selatan menjadi negara termiskin di dunia kala itu. Negara ini tidak memiliki sumber daya alam sama sekali. Tak ada setetespun minyak dan tak ada pula mineral yang bisa dimanfaatkan.

Namun lihatlah sekarang. Korea Selatan telah menjelma sebagai salah satu raksasa dbidang sains dan teknologi. Bukan hanya menjadi produsen smartphone dan semikonduktor kelas dunia, tetapi juga memiliki kekuatan di bidang industri kreatif dengan budaya popnya seperti K-Pop, K-Drama, K-Beauty hingga budaya dan gaya fashionnya banyak digemari di seluruh dunia.

Kemajuan Korea Selatan bukan sekedar karena keberuntungan dan karena kerja keras. Korea Selatan maju karena memiliki kekuatan melihat dan membaca yang mereka sebut sebagai Nunchi, yaitu suatu seni untuk membaca keadaan, suasana hati dalam memahami apa yang dipikirkan atau dirasakan orang lain untuk membangun harmoni, kepercayaan dan koneksi dengan orang lain.

Korea telah menerapkan Nunchi untuk menghadapi dan mengatasi tantangan berat selama lebih dari lima ribu tahun.
Mengapa harus Nunchi? Mungkin saja  karena negara ini telah berkali-kali dijajah lebih dari 800 kali sehingga harus bertahan dengan kemampuan membaca berbagai situasi.

Penerapan Nunchi di Berbagai Aspek Kehidupan 

Konsep Nunchi bukan hanya digunakan dalam hubungan antar individu namun juga dalam lingkup publik. Dalam menggunakan Nunchi, yang dijadikan patokan adalah "ruangan" bukan individu. Ketika kita memasuki suatu lingkungan atau ruangan baru, yang harus kita lakukan adalah mengamati dan membaca situasi. 

Bagaimana setiap orang di lingkungan itu beraksi, bagaimana interaksi mereka, ekspresi wajah, nada suara, bahasa tubuh serta pemahaman tentang norma-norma sosial dan budaya yang ada dalam situasi tertentu.

Dalam sebuah acara reuni SMA, kamu mendapati salah satu temanmu belum juga memiliki anak padahal di usianya seharusnya telah memiliki keturunan. Apakah kamu akan melontarkan pertanyaan seperti "Kamu sudah periksa ke dokter?" atau "Apakah kamu  sengaja tidak ingin memiliki anak?"

Mungkin terdengar positif dan perhatian tapi kalimat ini menandakan kamu tidak memiliki quick Nunchi atau Nunchi yang baik. Karena kamu tidak tahu masalah sebenarnya yang dihadapi atau problem pribadi dalam hidupnya. 

Meskipun kamu mencoba membuat banyak pertanyaan dengan bahasa yang sopan, namun yang perlu kamu lakukan sesungguhnya adalah cukup dengan diam. Diam dalam Nunchi adalah berusaha menahan diri dengan mengenali situasi dan kondisi, memahami seseorang, dan memutuskan tindakan yang tepat.

Memiliki nunchi yang baik artinya orang tersebut meluangkan waktu untuk membaca "ruangan" dan dengan cepat menyesuaikan diri dengan orang lain sehingga orang lain akan merasa nyaman. Kita menjadi lebih memikirkan tentang perasaan dan pikiran orang lain untuk mengurangi salah kata yang menyakiti perasaan orang lain. Sehingga dapat berinteraksi dengan orang lain dengan lebih efektif, menghindari konflik, berempati dan membuat keputusan yang lebih baik dalam situasi yang kompleks.

Semakin menguasai nunchi semakin cepat memiliki peluang untuk sukses dan bahagia di lingkungan sosial yang lebih tinggi. Sebab mereka pandai menempatkan diri dalam menjalin suatu hubungan atau relasi.

Nunchi Dalam Parenting

Nunchi  adalah hal yang sangat mendasar, menjadi way of life bagi orang Korea dan diajarkan pada anak-anak  semenjak usia tiga tahun. Konsep Nunci tersebut dipelajari lalu diaplikasikan di rumah dan di sekolah.

Anak-anak sudah diajari pentingnya untuk terhubung dengan lingkungan serta apapun yang ada disekitarnya dan bagaimana merawat lingkungan sejak dini. Sebagai contoh anak sudah diwajibkankan untuk melakukan tugas kebersihan termasuk membersihkan toilet di sekolah, memasak sendiri atau mengenalkan peraturan lainnya yang ada di lingkungan sekitar. 

Anak-anak juga sudah diajari untuk menerima konsekuensi dari setiap tindakan dan keputusan yang mereka buat. Bahkan budi pekerti dan adab kesopanan serta rasa hormat merupakan hal mendasar bagi masyarakat Korea Selatan. 

Penerapan sikap "namanya juga anak-anak" yang sering kita dengar di negara kita tidak berlaku di Korea. Anak-anak diharuskan bertanggung jawab atas diri mereka sendiri sejak masih kanak-kanak, bertanggung jawab atas semua keputusan dan pilihannya dalam hidup.

****

Nunchi adalah sebuah bentuk dari kecerdasan emosional yang dapat dipelajari dan dilatih oleh semua orang. Dapat di ibaratkan sebagai indra ke enam untuk membaca situasi, memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain. 

Meskipun Nunchi berakar pada budaya Korea, pelajarannya dapat diterapkan oleh siapa saja. Dengan menerapkan prinsip Nunchi dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan kesuksesan yang berkelanjutan.

Referensi :

Hong, Euny. 2020. Nunchi: Seni Membaca Pikiran dan Perasaan Orang Lain, Rahasia Hidup Bahagia dan Sukses Dari Korea. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun