Memasuki daerah Wonogiri mulai terlihat banyak pohon jati dan pemandangan perbukitan karena jalur rel kereta Wonogiri ini berada di ketinggian 144 mdpl di kaki Gunung Gandul. Kereta pun akhirnya tiba di tujuan akhir Stasiun Wonogiri tepat pukul 07.45 WIB.
Apabila ingin melanjutkan wisata ke waduk Gajah Mungkur, dapat menggunakan angkutan perkotaan(angkot) atau taksi online menuju waduk Gajah Mungkur. Biasanya angkot ini mangkal di depan Stasiun Wonogiri dan juga obyek wisata Waduk Gajah Mungkur.
Kalau tidak punya banyak waktu bisa mencoba kuliner khas Wonogiri seperti Ayam Panggang Mbok Tiyem, Ayam Goreng Batas Kota, Resto Pak Glinding atau Bakso Titoti.
Saya sendiri disamping mencoba kuliner khas Wonogiri, begitu tiba di Wonogiri saya mampir dulu ke Pasar Kota Wonogiri yang letaknya hanya bersebelahan dengan stasiun untuk membeli oleh-oleh khas Wonogiri seperti cabuk Wonogiri, botok telor ikan, nasi tiwul dan kacang mete sambil menunggu jadwal kereta pulang kembali ke Solo pukul 12.00 siang nanti.
****
Animo masyarakat pada kereta perintis Batara Kresna rute Solo Wonogiri ini cukup bagus, terlihat kereta selalu penuh. Selain itu juga sering untuk kegiatan outing class bagi PAUD dan pelajar SD seSolo Raya.Â
Dan kedepannya mudah-mudahan jalur kereta Batara Kresna bisa diperpanjang sampai ke Waduk Gajah Mungkur sehingga bisa meramaikan sektor pariwisata Wonogiri yang sedikit tertinggal dibandingkan wisata dari wilayah Karesidenan Solo lainnya.
Yang pasti  kereta Batara Kresna merupakan salah satu moda transportasi yang patut dicoba saat berlibur ke Solo atau Wonogiri. Meskipun perjalanannya lumayan lama namun berkesempatan melihat keindahan Gunung Lawu di pagi hari, ditambah hamparan sawah hijau ditemani burung blekok dan perbukitan Wonogiri yang indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H