Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

6 Penyesalan yang Memberi Dampak dalam Hidup

7 Desember 2023   15:12 Diperbarui: 19 Desember 2023   17:53 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyesalan Seumur Hidup. Foto:pexels.com/Alex Green

Pilihan adalah bagian dari kehidupan terlepas apakah pilihan tersebut tidak berdampak signifikan dalam hidup atau dapat mengubah hidup. Sebelum mengambil keputusan terkadang diselimuti dengan ketidakpastian dan dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit untuk ditentukan.

Itulah sebabnya mengapa beberapa orang merasa menyesal atas keputusan yang mereka ambil atau keputusan  yang tidak mereka ambil.

Kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi jika seandainya mengambil pilihan yang berbeda dari pilihan yang pertama kali kamu buat. Selalu ada kemungkinan kalau kamu akan menyesali pilihan yang telah kamu ambil baik itu pilihan yang sederhana maupun yang rumit. 

Penyesalan-penyesalan terbesar di dalam hidup seringkali memiliki dampak yang lebih luas dan itu tidak hanya tentang menyesali satu momen saja melainkan bagaimana kemudian kehidupan itu sendiri dijalani. 

Berikut ini penyesalan yang memberi dampak pada hidup di kemudian hari. 

1. Tidak Memiliki Keberanian untuk Menjalani Kehidupan Untuk Diri Sendiri Tapi Justru Menjalani Kehidupan Yang Diharapkan Orang Lain

Kamu sering terjebak pada pola standar yang dibuat oleh masyarakat pada umumnya seperti tentang jurusan kuliah yang baik, jenis pekerjaan yang menjanjikan masa depan, pasangan yang ideal dan segala standar lainnya sehingga kamu lupa pada impianmu sendiri. 

Mungkin kamu bisa tidak peduli pada siapapun yang menetapkan ekspektasi dan harapan yang seringkali sulit untuk dipenuhi.

Namun ketika orang tuamu yang menetapkannya entah mengapa kamu merasa wajib untuk memenuhinya walau bukan kehidupan yang sesungguhnya kamu inginkan. 

Secara tidak sadar kamu selalu berusaha untuk memenuhi harapan mereka bahkan meskipun kamu sudah dewasa.

Akhirnya banyak dari kita yang mengikuti pendapat orang lain dan tidak memiliki keberanian untuk membuat keputusan sendiri atas kehidupan yang ingin dijalani atau melakukan hal yang kita sukai. 

Banyak mimpi yang tidak tercapai karena terlalu memikirkan orang lain sehingga harus hidup untuk memenuhi harapan orang lain sementara diri sendiri tidak bahagia.

2. Tidak Memiliki Keberanian Untuk Mengungkapkan Perasaan.

Beberapa orang tidak mengungkapkan perasaan mereka karena takut tidak sesuai dengan harapan. Banyak juga dari mereka yang menjadi sakit karena terus memendam kebencian pada orang lain yang terus mereka simpan dalam hati.

Akibatnya mereka hidup dalam rasa penasaran, menjalani kehidupan biasa-biasa saja dan tidak pernah tahu apakah mereka benar-benar bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Kamu mungkin pernah menunda waktu untuk mengungkapkan rasa cinta sehingga orang yang kamu cintai akhirnya memutuskan menikah dengan orang lain. Mudah saja berkata bahwa itu memang sudah takdir dan sudah berlalu tak perlu disesali.

Kamu bisa memaafkan dirimu kalau dulu merasa takut untuk menyatakan perasaan tetapi bukan berarti bahwa kamu akan melupakannya. Bisa saja berpuluh-puluh tahun kemudian tiba-tiba kamu memikirkan kembali tentang apa yang akan terjadi jika seandainya kamu cukup berani untuk mengungkapkan perasaanmu.

3. Bekerja Terlalu Keras Sehingga Kehilangan Momen Berharga

Kebanyakan orang bekerja keras dan berusaha lebih ekstra untuk meningkatkan karir atau usahanya sampai di titik di mana kehidupan pribadi yang sehat menjadi terkorban. 

Beberapa orang juga sangat menyesal karena telah menghabiskan begitu banyak waktu dalam hidup mereka dengan pekerjaan yang mereka anggap membosankan dan tidak sesuai passion.

Seiring dengan bertambahnya usia, kesibukan dan tanggung jawab cenderung bertambah banyak. Meluangkan waktu untuk berinteraksi sosial bisa menjadi hal yang sulit dilakukan.

Di kemudian hari ketika kamu melihat kembali hidupmu kamu akan berharap seandainya tidak menghabiskan sebagian besar waktumu untuk begadang hingga larut malam di tempat kerjamu. 

Penyesalan ini muncul di setiap kamu merindukan masa-masa berkumpul bersama anak-anak, teman-teman atau pasangan. Bagian terburuknya adalah kesepian sepanjang masa tua.

Terus-menerus menolak untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-temanmu berarti kamu akan memiliki kenangan yang lebih sedikit dan suatu hari di saat  sudah berpisah kamu akan menyesal karena tidak meluangkan lebih banyak waktu untuk menciptakan memori yang indah bersama mereka. 

4. Tidak Membiarkan Diri Lebih Menikmati Kebahagiaan

Penyesalan ini banyak terjadi kepada mereka yang mendekati waktu kematian. Banyak yang tidak menyadari sampai menjelang akhir hidup mereka bahwa kebahagiaan adalah pilihan. 

Kita sering melewatkan hal-hal berharga dan baru terpikir melakukannya saat tak mungkin lagi bisa melakukannya lagi 

Terjebak dalam pola dan kebiasaan dimana kamu merasa takut memulai hal baru dan perubahan dalam hidup sehingga terpaksa berpura-pura kepada orang lain dan pada diri sendiri bahwa kamu telah bahagia.

Terlalu mengkhawatirkan opini orang lain tentang dirimu maka cepat atau lambat kamu akan menjadi people pleasure yaitu orang yang selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain dan lupa akan kebahagian hidupmu sendiri. 

5. Tidak Meminta Maaf dan Menyimpan Dendam 

Meminta maaf dengan tulus kepada seseorang dan dimaafkan oleh mereka adalah perasaan yang sangat melegakan dan menentramkan hati. Namun karena gengsi dan ego yang tinggi kebanyakan orang menjadi keras kepala dan menolak untuk melakukan itu.

Seringkali mereka yang berbuat demikian akan menyesal di kemudian hari karena telah melewatkan kesempatan untuk dimaafkan dan melepaskan semuanya.

Berdamai dan memperbaiki hubungan dengan orang yang pernah berbuat salah kepada kita adalah salah satu hal yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi rasa penyesalan di kemudian hari.

Memendam amarah mungkin terasa lebih baik saat ini, namun sebenarnya hanya akan membuatmu lelah dan bertanya-tanya mengapa kamu begitu lama harus menyimpan dendam. Jika kamu terus menerus menyimpan rasa dendam maka secara tidak langsung kamu juga menyakiti dirimu sendiri.

6. Tidak Berani Melawan Pem-bully di Sekolah, di Tempat Kerja Atau di Lingkungan Kehidupan.

Banyak penyesalan serta kenangan pahit yang kamu miliki berasal dari masa kecil di saat usia masih kanak-kanak. 

Kamu belum mengerti bagaimana cara untuk memaafkan dan melupakan ingatan yang terbentuk pada masa-masa itu dan seringkali sulit untuk dihilangkan terutama momen saat kamu tidak bisa melawan orang-orang yang menindasmu.

Hal yang sama juga berlaku pada masa remaja dan dewasa di mana kamu seharusnya bisa melawan dan membela diri dari perundungan di tempat kerja atau di tempat umum tetapi kamu tidak melakukannya. Kenangan-kenangan pahit tersebut kemungkinan besar akan membuat kamu menyesal di kemudian hari.

Di saat kamu menyadari bahwa hidup ternyata bisa menjadi jauh lebih baik  seandainya kamu  memiliki keberanian dan lebih percaya diri maka kamu tidak akan membiarkan orang lain begitu mudahnya menjatuhkan dan menindasmu. 

****

Lakukanlah apa yang memang kamu sukai dan bertanggung jawab atas segala konsekuensi  pilihanmu.

Berikan waktu untuk orang-orang yang kamu cintai dan kejarlah mimpimu sendiri bukan mimpi orang lain. Ciptakan lebih banyak ruang dalam hidup untuk peluang baru yang belum pernah kamu jalani. 

Uang memang penting namun pada akhirnya kita akan lebih mengingat momen bersama orang yang kita sayangi bukan barang-barang yang pernah kita beli.

Seperti halnya emosi negatif lainnya, tidak ada gunanya menghindari, menyangkal, atau mencoba meredam penyesalan. Dengan memaafkan diri sendiri dan menerima semua yang telah terjadi kamu akan dapat menjalani hari tanpa ada lagi penyesalan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun