Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bagaimana Pikiran Bawah Sadar Membentuk Kehidupan Kita?

22 November 2023   12:37 Diperbarui: 19 Desember 2023   17:44 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian dari pikiran sadar dan bawah sadar manusia. Foto: pinterest/Nahkila Lee

Jika kita terus menerus melihat tayangan baik itu TV, YouTube, media sosial yang berisikan konten-konten sampah atau terus menerus mendengar kata-kata kasar, ujaran kebencian dan permusuhan yang berulang-ulang, maka hal-hal negatif itulah yang akan tertanam di dalam pikiran bawah sadar kita.

Apa yang kita dengarkan tanpa kita sadari akan menjadi pemahaman dan pengalaman, kemudian pengalaman itu akan tersimpan dalam bentuk memori. Pikiran bawah sadar akan menciptakan suasana dan pemahaman yang terekam dalam memori dan menjadi bagian dari struktur bawah sadar.

Doktrin dan seringnya paparan terhadap ideologi atau gagasan tertentu juga dapat memperkuat pemahaman dan tingkat penerimaan terhadap suatu keyakinan apalagi ditambah manipulasi emosional seperti menciptakan ketakutan atau rasa bersalah. 

Emosi yang terlibat akan semakin memperdalam jejak di dalam pikiran bawah sadar. Itulah mengapa satu orang atau satu kelompok dapat mengendalikan sekumpulan orang dan kelompok lainnya dengan sangat mudah. 

Pikiran Bawah Sadar Memberi Kontribusi Terhadap Pembentukan Karakter.

Pengalaman pribadi, nilai-nilai, norma, harapan dari keluarga, lingkungan sosial dan budaya dapat meresap ke dalam pikiran bawah sadar yang kemudian membentuk menjadi kebiasaan. 

Tindakan kebiasaan yang jika dilakukan terus-menerus akan membentuk karakter yang memengaruhi perilaku kita tanpa kita sadari apalagi bila sudah tertanam sedari kecil.

Lingkungan yang positif dikelilingi orang-orang yang penuh cinta dapat membentuk pola pikir yang memengaruhi cara pandang kita memandang diri sendiri dan dunia secara positif.

Sebaliknya ingatan buruk masa lalu dan pengalaman traumatis akan memengaruhi respon kita terhadap situasi yang mirip di masa depan. Hal ini dapat membentuk ketakutan, kecemasan yang mencakup pandangan negatif terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sosial.

Apapun yang diyakini oleh pikiran bawah sadar akan menjadi kebiasaan, jika kita keluar dari rutinitas kebiasaan tersebut maka kita akan dipaksa untuk kembali pada rutinitas kebiasaan yang sudah tertanam dan diyakini oleh pikiran bawah sadar. Inilah alasan mengapa sebuah kebiasaan sulit untuk dirubah jika sudah terlanjur tertanam dalam pikiran bawah sadar.

Pikiran Bawah Sadar Tidak Mengenal Masa Lalu Atau Masa Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun