Segala sesuatu di dunia ini baik mahluk hidup maupun benda mati memiliki vibrasi atau bergetar pada frekuensinya masing-masing. Mulai dari pergerakan bumi mengelilingi matahari, udara yang bergerak di alam semesta hingga pergerakan organ tubuh seperti detak jantung, sel atau saraf di tubuh kita selalu bervibrasi.
Frekuensi sendiri dapat diartikan sebagai jumlah getaran yang dihasilkan setiap satu detik yang dapat diukur dalam satuan Herzt atau Hz.Â
Baca juga:Â Tingkatkan Energi, Frekuensi, dan Vibrasi Maka Hidupmu akan Menjadi Lebih Baik
Setiap vibrasi selalu menciptakan suara baik suara yang dapat didengar oleh telinga manusia maupun yang tidak terjangkau oleh indera pendengaran manusia. Penjelasan tentang energi, frekuensi dan vibrasi pernah dibahas sebelumnya dan bisa dibaca disini.
Artinya kita sepenuhnya terhubung dengan segala sesuatu yang ada disekitar kita secara energi yang mempengaruhi keadaan kita baik disadari maupun tidak. Maka dari itu kita harus menjadi lebih sadar dalam menjaga kondisi pikiran dan juga emosi dalam frekuensi dan vibrasi yang tinggi karena tubuh fisik kita akan merespon dengan sangat cepat.
Pikiran yang negatif dan bervibrasi rendah akan membawa perasaan menjadi negatif juga yang kemudian akan mempengaruhi seluruh jaringan sel organ tubuh, hormon hingga keseluruhan tubuh kita. Kebanyakan penyakit sesungguhnya diciptakan atas dasar vibrasi rendah yang biasa kita ciptakan sehari-hari.
Frekuensi Bumi atau Resonansi SchumannÂ
Resonansi Schumann yang sering disebut sebagai "Frekuensi Bumi" atau "Nada Dasar Bumi"dinamakan oleh seorang fisikawan Jerman, Winfried Otto Schumann pada tahun 1952.
Resonansi Schumann muncul setelah ditemukan adanya aliran listrik yang mengalir secara terus-menerus diantara permukaan bumi dan ionosfer yang kemudian dinamakan gelombang elektromagnetik bumi.