Kelompok suku asli Austronesia telah menghuni Taiwan sejak ribuan tahun yang lalu sebelum migrasi penduduk Han dari daratan Tiongkok setelah penaklukan Taiwan oleh Dinasti Qing.Â
Suku Austronesia terdiri dari sejumlah suku bangsa seperti suku Amis, Atayal, Bunun, Puyuma, Rukai, dan Tao, serta suku-suku lainnya. Masing-masing suku ini memiliki budaya, bahasa, dan tradisi mereka sendiri yang unik.
Selain di Taiwan, mereka tersebar di berbagai wilayah Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik seperti Madagaskar, Malaysia, Filipina, Oseania dan Indonesia. Maka tak heran jika memiliki kemiripan dengan suku Dayak di Indonesia.
Saat ini suku Austronesia banyak ditemui di beberapa wilayah Taiwan seperti di Pingtung, Hualien, Taitung dan Yilan. Pemerintah dan masyarakat Taiwan terus berupaya untuk melestarikan budaya suku Austronesia sebagai identitas dan keragaman budaya Taiwan.
3. Night Market.
Night market atau pasar malam telah menjadi bagian dari tradisi dan budaya Taiwan selama puluhan tahun. Di Taiwan sendiri ada tigaratusan pasar malam yang tersebar di berbagai kota di Taiwan.
Pasar malam merupakan tempat populer bagi wisatawan dan penduduk lokal untuk menghabiskan malam dengan berkumpul, berinteraksi menikmati berbagai kuliner khas Taiwan, aneka produk dan atraksi menarik dengan harga terjangkau. Beberapa night market bahkan telah meraih predikat terbaik dari Michelin.Â
Selain itu ada night market yang memiliki panggung hiburan pertunjukan musik, tari, dan pertunjukan seni lainnya. Banyak UMKM dan pengusaha lokal memanfaatkan night market sebagai platform untuk memasarkan produk mereka.
4. Penemu Boba