Arisu hampir terhipnotis ketika Mira mengatakan bahwa dia adalah terapis yang menangani Arisu setelah melihat teman-temannya meninggal di depan matanya saat menyeberang jalan di Shibuya. Arisu mulai merasa bersalah dan menganggap dirinya bertanggung jawab atas kematian Karube dan Chota.
Mira membuat Arisu percaya bahwa untuk bersembunyi dari traumanya, dia telah menciptakan permainan di dalam pikirannya. Semua adalah ilusi ciptaan Arisu dan bukan kenyataan.
Usagi berusaha menyadarkan dengan melukai tangannya, bahwa Arisu telah dimanipulasi oleh Mira, yang ingin mereka mengakhiri permainan. Pada akhirnya Arisu tersadar kembali dan memainkan set terakhir permainan qroquet dan berhasil mengalahkan Queen of Hearts.
Apapun yang kita lakukan, segala tindakan semua berawal dari pikiran. Realitas berdasarkan atas pola pikir. Kadang tanpa sadar kita telah di kendalikan oleh ilusi orang lain melalui berbagai dogma dan doktrin.Â
Pikiran kita ter-distract oleh berita hoax atau hal-hal yang diyakini oleh banyak orang yang belum tentu kebenarannya. Perlunya kontrol pikiran kita untuk menjadi pengamat pikiran karena kita bukan pikiran itu.
"Kehidupan itu bagaikan permainan.Nikmatilah itu." ~Mira Kano~
Alice in Borderland  merupakan salah satu film bertema survival game yang berbeda dari sekian banyak tema sejenis yang pernah ada. Sebuah karya terbaik yang memberi banyak pesan dan makna bagi kita.
 Serial ini tidak hanya sukses di Jepang namun juga berhasil menempati posisi puncak top 10 serial non-bahasa Inggris Netflix di 90 negara termasuk di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H