Segala sesuatu di alam semesta ini adalah energi. Baik itu sesuatu yang berwujud maupun tidak berwujud, segala yang tidak nampak berbentuk pikiran, perasaan, emosi, dan proses interaksi semua makhluk termasuk diri kita. Sejatinya kita adalah energi itu sendiri yang memiliki tubuh fisik, bukan tubuh fisik yang memiliki energi seperti yang selama ini dipahami. Karena tubuh fisik sifatnya terbatas dan akan musnah sedangkan energi itu kekal, tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan hanya berubah bentuk.
Alam semesta kita pandang sebagai suatu bentuk energi yang memiliki frekuensi dan vibrasi atau getaran yang selalu bergerak dan berjalan dalam sebuah pola medan energi. Dr. David R Hawkins dalam bukunya yang berjudul Power vs Force telah memetakan energi berdasarkan skala vibrasi dan frekuensi sehingga memudahkan kita dalam memahami eksistensi diri kita diluar tubuh fisik sehingga hukum energi menjadi lebih terukur.
Setiap energi selalu bervibrasi dan getarannya  memancarkan gelombang frekuensi yang berbeda-beda. Semakin besar energi yang bergetar maka semakin tinggi frekuensinya. Perlu kita sadari bahwa tubuh kita dapat menyerap energi apapun yang kita rasakan. Radiasi energi tersebut memancar dan dapat mempengaruhi orang-orang disekitar kita.
Ketika kita meradiasikan pikiran dan perasaan negatif atau berada di zona force seperti kemarahan, kebencian, kegelisahan, ketakutan atau kesedihan tanpa disadari orang-orang di dekat kita akan terpengaruh dan ikut hanyut dalam kesedihan. Sebaliknya saat kita meradiasikan energi positif pada zona power seperti kejujuran, ketulusan, cinta kasih atau  kegembiraan maka orang-orang di sekeliling kita akan terpengaruh oleh kegembiraan dan ikut merasakan kegembiraan itu.
 Untuk itu pikiran dan perasaan kita harus fokus pada frekuensi dan vibrasi yang tinggi agar hal positif akan mendatangimu dan mempengaruhi sekitarmu.
Ingatkah kita pada pepatah sudah jatuh ditimpa tangga, dengan kata lain orang yang diikuti kesulitan dan kemalangan sering diikuti kesulitan yang silih berganti. Hal ini dikarenakan vibrasi dan frekuensi rendah yang dipancarkan dari tubuh orang tersebut menarik vibrasi atau frekuensi rendah berikutnya.Â
Sementara dalam situasi orang yang sedang beruntung dia akan selalu di kejar keberuntungan dan kebahagiaan dalam hidup. Karena vibrasi tinggi yang dipancarkan oleh orang tersebut menarik vibrasi dan frekuensi tinggi lainnya.
Inilah yang dinamakan hukum energi sejenis menarik sejenis. Getaran yang sama dalam frekuensi yang sama akan saling tarik menarik. Vibrasi yang rendah akan menarik vibrasi yang rendah begitu juga vibrasi tinggi akan menarik vibrasi tinggi.Â
Istilah sefrekuensi atau tidak sefrekuensi yang populer di kalangan masyarakat sebenarnya mengacu kepada akumulasi tingkat frekuensi dan vibrasi kita yang sejenis dan saling tarik-menarik. Â Maka fokuslah pada pikiran dan sesuatu yang positif agar hal-hal positif akan menghampiri kita dan apa yang kita inginkan akan terwujud sesuai dengan yang telah kita manifestasikan.
Namun pada kenyataannya tidak mudah bagi kita untuk dapat terus secara sadar menjaga kejernihan pikiran dan perasaan agar selalu berada pada vibrasi tinggi. Kehidupan yang up and down,  dendam, trauma, mental block atau lingkungan yang toxic dapat memicu kita jatuh pada vibrasi rendah yang ditandai dengan perasaan yang ruwet, fluktuatif, kontradiktif dan destruktif atau sering disebut penderitaan.
Apabila tubuh kita terus menerus berada di getaran yang rendah akan mudah menarik virus, bakteri atau energi negatif terpendam lainnya masuk ke dalam tubuh dan menciptakan berbagai penyakit fisik. Itulah mengapa 90 persen penyebab  penyakit fisik adalah pikiran kita sendiri.
Untuk itu kita harus memiliki sikap  berserah atau letting go. Dengan melepaskan kita mengijinkan diri kita yang sejati muncul ke permukaan menjadi energi cahaya yang selama ini terintervensi oleh perasaan dan pikiran negatif sehingga yang muncul adalah energi bayangan kita. Perasaan dan pikiran negatif inilah kekacauan batin yang membuat kita tersesat dan terpisah.
Jika kita ingin tahu rahasia alam semesta maka pikirkan tentang energi, frekuensi dan vibrasi.
Â
~ Nikola Tesla ~
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI