Mohon tunggu...
RH
RH Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Permainan Tradisional "Pletokan"

14 November 2018   17:59 Diperbarui: 14 November 2018   17:59 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permainan tradisional kini hampir hilang tergerus zaman yang semakin maju dan berkembang. selain itu minat anak zaman sekarang yang lebih populer  dengan sebutan "kids zaman now" ini sangatlah rendah. bahkan sebagian tidak mengenal dan sangat asing. 

Permainan zaman dulu ini dianggap kuno. Di zaman digital ini memang memiliki banyak manfaat. Perkembangan yang sudah menjadi gaya hidup masyarakat dan tidak lepas dari yang namanya teknologi, begitu pun dengan pelajar. 

Globalisasi ini menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, kita seharusnya melestarikan kebudayaan negara agar tidak punah. memang kita tidak bisa menghindari derasnya arus teknologi agar tidak ketinggalan zaman.

Di era digital yang semakin maju juga banyak memiliki sisi negatif jika tidak bijak dalam menggunakannya, untuk menjadi penyeimbang yang positif perlulah anak dikenalkan permainan tradisional.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 7 yaitu tentang Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur siswa mampu mengidentifikasi, menyimpulkan isi, menelaah struktur bahasa hingga menulis dan memeragakan teks prosedur. Dalam pembelajaran ini siswa begitu aktif dan antusias memeragakan hasil mainan pletokan yang telah dibuat bersama teman satu kelompoknya sesuai prosedur.

Mainan pletokan adalah permainan tradisional yang terbuat dari bambu dengan peluru yang terbuat dari kertas yang dibasahkan dan ditumbuk sehingga sampai bisa dibentuk atau dibulatkan.

Yazid, Fandi, Adhitya, dan Nabil adalah nama para siswa yang tertarik membuat dan memeragakan mainan tradisional tersebut,  dengan semangat mereka menyampaikan mulai dari tujuan yaitu untuk membantu mengenalkan dan menjelaskan sebagian kecil kekayaan permainan tradisional, menjelaskan bagian alat dan bahan, langkah-langkah cara membuat hingga keseruan saat memainkan mainan pletokan tersebut.

Permainan ini juga mengajarkan dan memberikan makna bahwa "sejatinya hidup adalah pertarungan."

90ef070f-418b-3d9c-0000-01670f885dd8
90ef070f-418b-3d9c-0000-01670f885dd8

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun