Mohon tunggu...
RH
RH Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sepi Tak Bertuan

10 November 2018   19:25 Diperbarui: 1 Desember 2018   18:37 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumahku Sepi Tak Bertuan

Teriakan burung seolah petanda ada sesuatu hal yang Ingin ia sampaikan, namunku tak percaya

Rumahku sepi tak bertuan

Kini hanya aku dan anak-anakmu

Bersemayam dalam balutan angin dingin

Rumahku sepi tak bertuan

Tepat tanggal merah hari istimewa

Lihatlah, langitpun menangis

Merasakan pilu duka gugur bunga

Ibuku...

Betapa hancur kalbu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun