Dalam kehidupan rumah tangga, bekerja menjadi suatu hal yang tak terelakkan karena tanpa pendapatan dari anggota keluarga, kebutuhan keluarga tidak dapat terpenuhi. Tak mengherankan jika banyak kepala keluarga yang rela berjuang keras setiap hari dan bahkan pulang larut malam hanya untuk memastikan kebutuhan keluarga tercukupi.Â
Namun, dengan berkembangnya zaman, peran perempuan dalam dunia kerja juga mengalami perubahan. Kini, tidak jarang istri atau perempuan dalam keluarga juga turut serta dalam mencari penghasilan (Alie, 2020). Keberadaan double income family dapat mempengaruhi kesejahteraan keluarga inti karena perbedaan proses manajemen sumber daya manusia dalam keluarga tersebut.Â
Menurut observasi sehari-hari, peran double income family diperlukan karena keterlibatan double income family bermanfaat untuk meningkatkan stabilitas keuangan dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Â Pembagian tugas rumah tangga, peran domestik, serta pengambilan keputusan keuangan mungkin menjadi lebih kompleks dengan kedua pasangan bekerja, memerlukan komunikasi dan negosiasi yang baik untuk mencapai keseimbangan yang memuaskan. Tulisan ini akan membahas lebih lanjut akan eksistensi Double Income Family dan pengaruhnya terhadap sumber daya manusia serta kesejahteraan keluarga.
Dari hasil wawancara responden dengan kondisi keluarga double income kepada 3 orang tua dan 5 anak, terlihat bahwa strategi dan pengalaman yang dibagikan oleh responden memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana mereka menjaga kesejahteraan keluarga dalam kondisi yang cukup menuntut.Â
Mulai dari pembagian waktu yang bijak dan kesadaran akan pentingnya quality time bersama, seperti yang diutarakan oleh Wilda Alului dan Bapak Atin, hingga kesadaran akan hak dan kewajiban setiap anggota keluarga, seperti yang disampaikan oleh Ibu Nova Marina Chandra.Â
Orang tua dalam keluarga double income memiliki peran yang penting dalam menjaga stabilitas keuangan keluarga dan memberikan prioritas untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Ita, kehadiran dan kontribusi finansial orang tua yang bekerja membantu menjaga stabilitas ekonomi keluarga.Â
Mereka juga memprioritaskan pengeluaran untuk memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak yang mengakui pentingnya investasi dalam masa depan mereka. Dengan demikian, peran orang tua dalam keluarga double income tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi, tetapi juga pada pengembangan potensi dan pendidikan anak-anak untuk mencapai kesejahteraan yang lebih luas.
Walaupun kedua orang tua mereka bekerja, dan memiliki waktu yang tidak begitu banyak untuk selalu berada di rumah dan mengawasi mereka secara langsung namun anak-anak tidak merasakan kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Mereka selalu mendapatkan kasih sayang penuh dari keduanya.Â
Karena menurut mereka semua anggota keluarga memiliki prioritas yang sama untuk menjaga keharmonisan keluarga. Sehingga walaupun kedua orang tua mereka bekerja, mereka tetap mendapatkan waktu untuk berkumpul bersama dan saling menceritakan hal yang sedang mereka rasakan.
Pengalaman anak-anak dalam keluarga double income juga memberikan perspektif yang berharga, Seperti yang dikatakan oleh Nadia Tussyifa di mana mereka belajar menjadi mandiri dan merasakan sejumlah tantangan seperti keterbatasan waktu bersama dengan orang tua.Â