Mohon tunggu...
Rani puspita
Rani puspita Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Usaha

Jangan bandingkan dirimu dengan ornglain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekerasan Sosial dalam Novel Penyalin Cahaya

6 Juli 2024   03:35 Diperbarui: 6 Juli 2024   03:53 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Kejahatan

Masalah sosial mengenai kejahatan muncul dalam berbagai bentuk di novel Penyalin Cahaya ini. Mencuri data adalah salah satu kejahatan yang muncul. Berikut bukti kutipannya dari dialog Sur.

"Mulai besok gue mau nyolong data dari HP anak-anak. Gue mau cek siapa yang ngerjain gue."

Setelah Sur mengikuti pesta kemenangan dengan anak-anak teater, hidup Sur menjadi berantakan. Beasiswanya dicabut dan Sur diusir dari rumah oleh Bapaknya yang marah besar. Tapi Sur tidak tinggal diam, ia menumpang di rumah gubuk Amin untuk mencari bukti-bukti jika dirinya tidak salah. Dengan mengandalkan kemampuannya dalam bidang teknologi, Sur memutuskan untuk mencuri data dari ponsel anak-anak teater Mata Hari. Ketika anak-anak teater datang untuk mecetak tugas di tempat fotokopi Amin dan menghubungkan ponsel mereka ke sebuah komputer, maka saat itu lah Sur akan merentas data- data yang ada di ponsel anak teater. Perentasan data yang dilakukan oleh Sur bukan hanya sekali, ia juga melakukan perentasan beberapa kali kepada banyak orang. Data yang dicuri Sur berupa data foto-foto anak teater, akun e-mail Rama dan skripsi mahasiswa.

Kejahatan yang dilakukan oleh Sur disebabkan oleh faktor keterpaksaan, karena Sur ingin membuktikan kepada semua orang jika dia tidak bersalah. Selain itu, tindakan kejahatan yang dilakukan oleh Sur juga dilakukan untuk mengembalikan beasiswa Sur yang dicabut. Jika beasiswa Sur dicabut, ia tidak sanggup membayar kuliahnya dan pada akhirnya ia tidak kuliah. Padahal kuliah adalah impian Sur yang sangat ingin ia kabulkan. Namun tetap saja, perbuatan Sur masuk ke dalam kejahatan. Bahkan untuk kasus masalah sosial ini memiliki pasal sendiri dan dapat dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Alih-alih akan selamat, Sur justru seperti menggali.

3. Masalah Generasi Muda

Masalah generasi muda yang muncul pada novel ini adalah apatis. Apatis sendiri adalah salah satu sikap seseorang yang menyerah dan menarik diri dari suatu keadaan. Tokoh yang memiliki sikap apatis ini adalah Tariq. Di dalam cerita, Tariq memiliki sikap yang keras kepala, dia juga memiliki ambisi yang kuat terhadap apa yang ingin dia capai. Namun di samping itu, ia akan marah jika ada orang yang mengganggunya. Tariq akan berubah menjadi sangat kasar jika ia tidak suka terhadap suatu hal.

Dibalik sifat kasarnya, Tariq menyembunyikan rasa sakit yang ada di dadanya. Pria yang terlihat tangguh itu kerap kali menangis, meremas dadanya yang terasa sangat sakit. Tariq menangis sendirian, tidak ada yang tau dengan kondisi Tariq. Berikut bukti kondisi Tariq.

Di video itu, Tariq tampak berpindah tempat beberapa kali di dalam pantry. Bersandar di meja beton, kemudian berdiri di depan wastafel, seperti ingin muntah. Setelah itu ia duduk di lantai, menunduk, memegang dadanya yang seperti sesak, dan menangis tersedu-sedu. Tariq menangis! (PC/2022/116)

Sadar ada hal yang salah di dalam dirinya, Tariq memeriksa kejiwaannya kepada psikiater. Tariq bahkan meminum obat yang diberikan oleh psikiater. Berikut bukti kutipannya.

Tariq kemudian mengeluarkan kotak obat kecil dari saku celananya. "Nih, obat yang gue minum. Obat dari psikiater." PC/2022/116)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun