Mohon tunggu...
Rangtalu .
Rangtalu . Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Bekerja di Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat | alumni Fakultas Hukum Universitas Andalas | menyukai aktivitas membaca dan menulis | www.rangtalu.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jenggot Mahyeldi dan Kumis Desri (Lagi)

9 November 2013   21:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:23 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya agak kaget juga ketika tadi pagi membaca Harian Singgalang sebuah surat kabar lokal di Kota Padang edisi Sabtu 9 November 2013. Ternyata tulisan saya tentang "Jenggot Mahyeldi dan Kumis Desri" yang diposting di Kompasia mendapat tanggapan "serius" dari Tim Sukses Desri Ayunda. [caption id="attachment_291095" align="aligncenter" width="300" caption="sumber: www.pekanbaru.com"][/caption] Saya kutip paragraf kedua dari berita berjudul 'Putaran Kedua 18 Desember" pada halaman pertama surat kabar tersebut;

‘Kampanye’ dilakukan sampai pada situs kompasiana, sebuah situs milik Harian Kompas tapi siapa saja bisa menulis di situ, asal masuk dengan registrasi. Di situ, antara lain ada tulisan soal “janggut dan kumis,” Mahyeldi yang berjanggut dan Desri yang berkumis. Selain itu ada tulisan yang memampangkan foto Mahyeldi dan mengajak semua elemen memilih Mahyeldi. “Luar biasa kampanye sekarang, bersileweran,” kata tim sukses Dersi, Indra Sakti Nauli.

Sepertinya ada dua artikel Kompasia yang dimaksud Indra Sakti Nauli. Kalau yang membahas tentang Jenggot Mahyeldi dan Kumis Desri bisa dipastikan itu adalah tulisan saya, karena setelah dicari-cari tidak ada orang lain lagi yang menulis perkara itu di Kompasiana. Kalau tulisan yang satu lagi, entahlah saya tidak tahu, mungkin bisa ditanya langsung ke beliau. Bapak Indra Sakti Nauli mesti tahu, bahwa apa yang saya tulis bukanlah kampanye sebagaimana yang ia sebut di surat kabar tersebut. Apa yang saya tulis adalah pengalaman pribadi dan pengamatan langsung di lapangan. Kebenaran toh harus disampaikan, bagaimanapun isu-isu busuk tidak boleh merusak iklim pilkada badunsanak yang telah dicanangkan. Tapi kalau merasa tersindir dengan apa yang saya tulis, itu adalah perkara lain. *) eh maaf kalau kepedean, jangan-jangan bukan tulisan saya yang dimaksud. he :D *) tulisan perkara jenggot dan kumis ini bisa dilihat di http://politik.kompasiana.com/2013/11/04/jenggot-mahyeldi-dan-kumis-desri-607776.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun