Mohon tunggu...
Sissy NH
Sissy NH Mohon Tunggu... Buruh - Homo Sapiens

Beginikah rasanya menulis?

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maafkan atas Ketumpulan Rasaku Semalam

2 Mei 2019   06:50 Diperbarui: 2 Mei 2019   11:54 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

.

Mabuk oleh suatu unsur kimia yang tak terdefinisi, semalam aku menceracau, bergumam, dan untuk kemudian aku melakukan hal fatal dalam hidupku. Aku mengumpat dengan kata-kata kasar kepada kakakku. Padahal, langit juga tahu, bahwa ia adalah orang pertama dalam prioritas hidupku, yang amat kusayang. Ia menjagaku setelah orang tua kami meninggalkan dunia untuk selamanya.

Aku berhutang budi banyak, tak terhitung, kepadanya. Baik itu moril maupun material.

Kini air mata menggenang, ketika alam sadarku tersirami air jernih kembali.

Duhai, kakanda tersayang, apakah ia murka dan meninggalkanku untuk beberapa hari ini? 

Bahkan satu jam pun aku tak tahan, merindu, jika tanpa melihat parasnya, atau pun untaian kata yang terucap darinya.

Sejatinya, rasa itu telah kujaga selama kurun waktu ini.  Sehingga tak layak jika aku mengobral emosi yang lepas ikatannya, akibat input molekul kimia tak baik ke dalam tubuhku, seperti tadi malam.

Kelembutan perasaannya semestinya kurawat dan kutunggui. Kini aku menggigil sendirian di pagi hari nan dipenuhi embun dingin. Aku enggan kehilangan akan sinar surya di senyumannya.

Kak, aku memastikan diri kembali: akan tak padam dan tak lekang oleh waktu, budiku padamu. Sungguh kini bergumpal sesal yang menyesak dada. Menyisakan duri pada bantalku. Menyisakan onak pada selimutku.

Hingga semalam mimpi pun tak sudi mengunjungi. Gemintang jadi rapuh dalam genggaman tidurku.

.

Maafkan aku, kak.

Takkan kulakukan lagi.

Akan kujaga tali kasih itu.

.

Selamat pagi hari yang selalu baru..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun