Transparansi sangat penting untuk membangun kepercayaan dalam prosedur pemilihan, dan arsitektur buku besar blockchain yang jelas memungkinkan para pemangku kepentingan untuk melihat dan mengonfirmasi keaslian data pemilu secara instan. Sistem ini menggunakan metode kriptografi untuk memastikan keamanan dan privasi data pemilu dengan mengenkripsi dan menandatangani setiap suara secara kriptografi. Jaringan blockchain menggunakan mekanisme konsensus seperti Proof of Work atau Proof of Stake untuk meningkatkan keamanan dengan mengamanatkan bahwa peserta jaringan menyetujui keabsahan transaksi (Chakim, M. H. R., Yuda, M. A. D., Fahrudin, R., & Apriliasari, D., 2023).
Teknologi blockchain dalam sistem pemilu elektronik dapat meningkatkan aksesibilitas dengan menyediakan kemampuan pemilu jarak jauh untuk warga negara, terutama mereka yang tinggal di luar negeri atau penyandang disabilitas. Memanfaatkan identitas digital yang aman dan kunci kriptografi memungkinkan orang untuk memberikan suara secara online dengan aman dari lokasi mana pun yang memiliki akses internet, sehingga meningkatkan keterlibatan pemilih dan inklusivitas dalam sistem pemilu. Teknologi Blockchain memiliki kemampuan untuk mengubah proses pemilihan umum dan membangun kembali kepercayaan dan keyakinan terhadap tata kelola pemerintahan yang demokratis secara global (Hajian Berenjestanaki, M., Barzegar, H. R., El Ioini, N., & Pahl, C., 2023).
PENUTUP
Teknologi Blockchain telah mengubah metode pemilu elektronik dengan menyediakan cara yang aman, transparan, dan terdesentralisasi untuk meningkatkan integritas dan kepercayaan dalam proses politik. Teknologi ini berhubungan dengan keamanan, transparansi, dan pencatatan permanen, membangun dasar yang kuat untuk sistem pemilu yang lebih efektif dan adil. Desentralisasi, keabadian, dan keamanan yang tak terbantahkan dari Blockchain menjadikannya sebuah pilihan yang sangat penting pada saat meningkatnya kekhawatiran mengenai manipulasi dan penyalahgunaan suara. Pencatatan transaksi yang jelas meningkatkan transparansi, menanamkan kepercayaan diri kepada para pemilih akan keakuratan surat suara mereka. Selain itu, kapasitas blockchain untuk diakses untuk pemilu jarak jauh dan mengatasi masalah seperti skalabilitas memungkinkan peningkatan keterlibatan dan inklusivitas pemilih. Kolaborasi antara pengembang, politisi, dan pejabat pemilu sangat penting untuk memaksimalkan kemampuan teknologi blockchain.
DAFTAR PUSTAKA
Chakim, M. H. R., Yuda, M. A. D., Fahrudin, R., & Apriliasari, D. (2023). Secure and Transparent Elections: Exploring Decentralized Electronic Voting on P2P Blockchain. ADI Journal on Recent Innovation, 5(1Sp), 54-67.
Cullen, R., & Houghton, C. (2000). Democracy online: an assessment of New Zealand government web sites. Government Information Quarterly, 17(3), 243-267.Â
Hajian Berenjestanaki, M., Barzegar, H. R., El Ioini, N., & Pahl, C. (2023). Blockchain-Based E-Voting Systems: A Technology Review. Electronics, 13(1), 17.
Hakak, S., Khan, W. Z., Gilkar, G. A., Imran, M., & Guizani, N. (2020). Securing smart cities through blockchain technology: Architecture, requirements, and challenges. IEEE Network, 34(1), 8-14.
Imperial, M. (2021). The Democracy to Come? An Enquiry Into the Vision of Blockchain-Powered E-Voting Start-Ups. Frontiers in Blockchain, 4, 587148.
Jafar, U., Aziz, M. J. A., & Shukur, Z. (2021). Blockchain for electronic voting system---review and open research challenges. Sensors, 21(17), 5874.
Liu, Y., & Wang, Q. (2017). An e-voting protocol based on blockchain. Cryptology ePrint Archive.Â
Mohanta, B. K., Jena, D., Panda, S. S., & Sobhanayak, S. (2019). Blockchain technology: A survey on applications and security privacy challenges. Internet of Things, 8, 100107.