Mohon tunggu...
Ranggataksaka Wiemas Bangun
Ranggataksaka Wiemas Bangun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya seorang Mahasiswa Biasa yang sedang berjuang menyelesaikan kewajibannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Undip Mengajak untuk Mengenali Varian Baru Covid-19

12 Agustus 2021   19:04 Diperbarui: 12 Agustus 2021   19:07 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Jakarta,10/08/2021) Pandemi COVID-19 sudah berlangsung lebih dari satu tahun, tiap negara mengalami dampak dan kondisi yang berbeda-beda. 

Ada yang sudah terbebas dari COVID-19, ada yang memutuskan untuk hidup berdampingan dengan COVID-19 dan menganggapnya sebagai penyakit biasa, dan yang terburuk adalah masih berjuang menanggulangi dengan situasi jumlah kasus positif yang tinggi serta jumlah kematian yang tinggi pula.

Indonesia masuk dalam kategori terburuk, yang mana hingga hari ini masih berjuang melawan COVID-19, disertai dengan situasi dan kondisi jumlah angka positif terpapar masih tinggi, serta jumlah kematian yang terus bertambah tiap harinya. Meskipun demikian, angka kesembuhan dari COVID-19 juga terus bertambah. Hal ini secara keseluruhan patut disayangkan.

Kabar buruknya adalah, belum selesai Indonesia berperang melawan COVID-19, berbagai Varian baru COVID-19 hasil mutasi pun bermunculan dan semakin mudahnya menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. 

Hal ini yang menjadi sebutan Pemerintah serta Masyarakat adalah "Covid gelombang dua" yang mana hal tersebut tidak salah, karena medio Mei sampai Juli 2021, angka kasus positif dan jumlah kematian karena covid di Indonesia mencapai rekor tertinggi selama Pandemi berlangsung di Indonesia.

Ada berbagai Varian baru COVID-19 yang perlu kita ketahui. dari banyaknya varian baru yang muncul, penulis merangkumnya menjadi enam. Yang pertama adalah Alpha B.117 yang berasal dari Inggris. 

Gejala yang timbul akibat virus tersebut adalah demam, batuk, sesak napas, lalu hilang penciuman. Yang kedua adalah Beta B.1351 yang berasal dari Afrika Selatan. 

Gejala yang timbul akibat virus tersebut sama dengan Alpha B.117 yaitu demam, batuk, dan sesak napas. Yang ketiga adalah Gamma P.1 yang berasal dari Brazil, gejala nya sama dengan Alpha B.117 dan Beta B.1351. Lalu, ada Delta B.1.617.2 dari India, Varian ini merupakan varian baru yang paling banyak menyebar ke Indonesia dan mengakibatkan timbulnya "gelombang dua" covid di Indonesia. 

Gejala yang timbul akibat Varian Virus ini sama dengan tiga varian sebelumnya, akan tetapi mengakibatkan kematian yang cukup tinggi. 

Untuk varian kelima adalah Theta P.3 dari Filipina dengan gejala yang sama, dan yang terakhir adalah Iota B.1526 dari Amerika Serikat, namun belum diketahui lebih lanjut mengenai gejala yang timbul serta medium penyebarannya seperti apa. Untuk varian Iota ini sedang dalam penelitian lebih lanjut.

Tentunya hal ini patut diwaspadai oleh Pemerintah dan Masyarakat, mengingat virus ini sangat mudah menyebar di Indonesia. Terlebih, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak patuh pada Protokol Kesehatan yang telah ditetapkan dan disosialisasikan.

Penulis sebagai Mahasiswa dalam rangka melaksanakan Kuliah Kerja Nyata turut mensosialisasikan Varian Baru COVID-19 kepada Masyarakat sekitar tempat tinggal penulis di RT 03 Kelurahan Pondok Kelapa. Berikut penulis lampirkan bukti sosialisasi nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun