Mohon tunggu...
Rangga Rafi Arli
Rangga Rafi Arli Mohon Tunggu... Lainnya - Pejalan Sunyi

Manusia yang belajar menyelaraskan langkah dengan kehendak Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prakarsa Perubahan Wujudkan Pelajar Berakhlak Mulia

8 Desember 2022   21:30 Diperbarui: 8 Desember 2022   22:00 1761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran di Kelas (Dok: Pribadi/Rangga Rafi'Arli)

Sehingga tujuan untuk mewujudkan pelajar yang Berakhlak Mulia dapat terwujud dan berdampak baik pada siswa. Oleh sebab itu, tindakan yang diambil harus berdasarkan rasa empati kepada siswa. Artinya, tidak hanya untuk kepentingan formal saja. Rasa empati terhadap siswa ini harus dimiliki oleh semua komponen sekolah dan orang tua siswa itu sendiri karena hanya melalui rasa empati tersebut. Hal-hal baik akan tumbuh.

Mengapa akhlak mulia menjadi perhatian yang sangat penting di era saat ini? 

Banyak orang-orang yang berprestasi menguasai segala bidang keilmuan dan keahlian. Namun, ketika diberi amanah untuk menjadi pemimpin dia menyalahgunakan jabatan untuk meraup keuntungan pribadi. Misalnya, korupsi. Tentu peristiwa ini tidak akan terjadi kalau akhlak mulia telah mendarah daging dan menancap di sanubari seseorang. Nampaknya, perjalanan keluar bisa dicapai dengan rentang waktu tertentu, tetapi perjalanan manusia ke dalam diri harus senantiasa dilatih sampai mati.

Pentingnya komunikasi intensif pihak sekolah dan wali murid

Komunikasi intensif harus senantiasa dijalin antar pihak sekolah dengan wali murid. Melalui komunikasi ini pihak sekolah akan mengetahui kondisi perkembangan siswa di luar lingkungan sekolah. 

Disisi lain, wali murid juga akan mengetahui kondisi seutuhnya anak. Artinya, pemahaman mengenai karakter siswa tidak hanya dipahami secara sempit dan dilakukan di sekolah saja. 

Namun, pemahaman mengenai karakter tersebut dapat dilakukan oleh pihak keluarga siswa. Pasalnya, melalui pemahaman mengenai karakter siswa tersebut pihak sekolah dan orang tua dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh anak. Jadi, agar hal tersebut dapat terimplementasi dengan baik, semua kalangan harus memiliki lingkar pandang yang sama mengenai kesadaran menumbuhkan akhlak mulia anak. Tanpa motivasi yang sama tersebut, tentunya akan sulit dilakukan.

Lingkungan yang baik akan mendorong terselenggaranya pendidikan ke arah yang lebih baik

Pemahaman mengenai nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia, seperti memanusiakan-manusia dan gotong royong sangat perlu ditanamkan dan dibentuk dalam pola pendidikan saat ini. Hal ini untuk membentengi siswa dari pengaruh buruk yang ditimbulkan dari derasnya arus informasi dan pertukaran budaya lain. 

Tindakan-tindakan yang mencerminkan nilai-nilai luhur tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan siswa atau anak untuk terlibat langsung dalam suasana kebudayaan lingkungan sekitar. Melalui keterlibatan ini, anak akan belajar menumbuhkan dan menjadikan nila-nilai luhur Bangsa Indonesia tersebut sebagai pedoman dalam pola laku hidupnya di kemudian hari. Bahkan, nilai-nilai luhur tersebut akan tertancap hingga dia tua nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun