Sehingga tujuan untuk mewujudkan pelajar yang Berakhlak Mulia dapat terwujud dan berdampak baik pada siswa. Oleh sebab itu, tindakan yang diambil harus berdasarkan rasa empati kepada siswa. Artinya, tidak hanya untuk kepentingan formal saja. Rasa empati terhadap siswa ini harus dimiliki oleh semua komponen sekolah dan orang tua siswa itu sendiri karena hanya melalui rasa empati tersebut. Hal-hal baik akan tumbuh.
Mengapa akhlak mulia menjadi perhatian yang sangat penting di era saat ini?Â
Banyak orang-orang yang berprestasi menguasai segala bidang keilmuan dan keahlian. Namun, ketika diberi amanah untuk menjadi pemimpin dia menyalahgunakan jabatan untuk meraup keuntungan pribadi. Misalnya, korupsi. Tentu peristiwa ini tidak akan terjadi kalau akhlak mulia telah mendarah daging dan menancap di sanubari seseorang. Nampaknya, perjalanan keluar bisa dicapai dengan rentang waktu tertentu, tetapi perjalanan manusia ke dalam diri harus senantiasa dilatih sampai mati.
Pentingnya komunikasi intensif pihak sekolah dan wali murid
Komunikasi intensif harus senantiasa dijalin antar pihak sekolah dengan wali murid. Melalui komunikasi ini pihak sekolah akan mengetahui kondisi perkembangan siswa di luar lingkungan sekolah.Â
Disisi lain, wali murid juga akan mengetahui kondisi seutuhnya anak. Artinya, pemahaman mengenai karakter siswa tidak hanya dipahami secara sempit dan dilakukan di sekolah saja.Â
Namun, pemahaman mengenai karakter tersebut dapat dilakukan oleh pihak keluarga siswa. Pasalnya, melalui pemahaman mengenai karakter siswa tersebut pihak sekolah dan orang tua dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh anak. Jadi, agar hal tersebut dapat terimplementasi dengan baik, semua kalangan harus memiliki lingkar pandang yang sama mengenai kesadaran menumbuhkan akhlak mulia anak. Tanpa motivasi yang sama tersebut, tentunya akan sulit dilakukan.
Lingkungan yang baik akan mendorong terselenggaranya pendidikan ke arah yang lebih baik
Pemahaman mengenai nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia, seperti memanusiakan-manusia dan gotong royong sangat perlu ditanamkan dan dibentuk dalam pola pendidikan saat ini. Hal ini untuk membentengi siswa dari pengaruh buruk yang ditimbulkan dari derasnya arus informasi dan pertukaran budaya lain.Â
Tindakan-tindakan yang mencerminkan nilai-nilai luhur tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan siswa atau anak untuk terlibat langsung dalam suasana kebudayaan lingkungan sekitar. Melalui keterlibatan ini, anak akan belajar menumbuhkan dan menjadikan nila-nilai luhur Bangsa Indonesia tersebut sebagai pedoman dalam pola laku hidupnya di kemudian hari. Bahkan, nilai-nilai luhur tersebut akan tertancap hingga dia tua nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H