Itu artinya, tumbuh kembang flora dan fauna liar di dalamnya harus dibiarkan berkembang secara alami. Pengelolaan kawasan suaka tersebut juga berada di bawah kewenangan Kementerian Kehutanan melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA). Di samping itu, bagi para wisatawan yang berniat berkunjung, harus mengantongi Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi).
Hal-hal tersebut bisa dimaklumi mengapa rusa bawean justru asing di rumahnya sendiri. Walau demikian, bagi para wisatawan yang hendak melihat rusa bawean secara langsung, bisa mengunjungi penangkaran khusus rusa bawean di Desa Pudakit, Kecamatan Sangkapura. Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, ongkos menuju ke sana cenderung mahal.
Gresik itu bukan Atung
Selain itu, Gresik juga tersohor sebagai Kota Pudak karena kuliner khasnya. Sego Krawu yang banyak dijual itu juga berasal-muasal dari Gresik. Tak hanya itu, Gresik juga termahsyur sebagai Kota Industri. Betapa tidak? Kabupaten yang memiliki semboyan Satya Bina Kertaraharja (Teguh Membangun Kesejahteraan) ini adalah tempat bagi empat badan usaha milik negara (BUMN) raksasa.
Dengan predikat-predikat di atas, Gresik yang berbatasan langsung dengan ibu kota Jawa Timur, Surabaya itu tidak pernah dikenalkan maupun disebut secara luas sebagai rumah dari rusa bawean. Belakangan, dengan terpilihnya rusa bawean sebagai maskot Asian Games, warga Gresik, khususnya Pemkab, buru-buru mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kawanan rusa bawean.
Pergerakan tanpa bola si Atung
Kabupaten Gresik sendiri sebetulnya juga dikenal sebagai kota dari dua klub sepak bola terkenal. Mereka antara lain Persegres dan Petrokimia Putra. Klub yang disebut terakhir bahkan diketahui menggondol gelar juara Liga Indonesia tahun 2002. Namun tragis, setahun kemudian, Petrokimia Putra terdegradasi. Pada tahun 2005, baik Persegres dan Petrokimia Putra sepakat bergabung dan menjelma jadi Gresik United (GU).
Saat GU masih mampu bersaing di liga tertinggi nasional, setiap Ultrasmania dengan bangga menyeru Kebo Giras sebagai julukan tim kesayangan. Asal muasal julukan tersebut bisa ditelusuri jejaknya pada masa lampau melalui lambang kebesaran Kerajaan Blambangan (1536--1580) yang berwujud kerbau.