A. Karl Heinrich Marx (5 Mei 1818 - 14 Maret 1883)
Beberapa pembahasan utama pemikiran Marx, di antaranya sebagai berikut:
1. Dialektika Marx
Dialektika Marx dimaksud sebagai suatu pencapaian kebenaran melalui cara pertentangan-pertentangan di dalam perdebatannya, yang dipergunakan untuk memahami kenyataannya. Menurut Socrates, dialektika adalah metode untuk memperoleh cara-cara dialog, bertanya, dan menyanggah jawaban yang diperoleh. Sedangkan, menurut Hegel, dialektika merupakan tahapan afirmasi atau argumentasi, pengingkaran atau antitesis, dan integrasi atau sintesis.
2. Materialisme Historis
Materialisme historis adalah interprestasi kehidupan berdasarkan materi. Asumsi dasar materialisme historis, yaitu:
- Cara seseorang memenuhi kebutuhan materinya.
- Sejarah manusia yang digerakkan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
- Produksi material (kerja) yang terletak pada alat, mesin, dan seterusnya.
- Relasi produksi yang bergantung pada wilayah material (kerja).
- Keadaan sosial yang menentukan kesadaran manusia.
3. Materialisme Dialektis
Materialisme dialektis merupakan interprestasi atas segala fenomena alam atas dasar materi. Asumsi dasar materialisme dialektis, yaitu:
- Benda adalah suatu kenyataan pokok objektif.
- Pengetahuan realitas tidak bisa dipisahkan dari kesadaran manusia.
- Menurut materialisme, kenyataan berada di luar persepsi tentangnya.
- Kebudayaan akan mengalami kemajuan.
- Asas materialisme dialektis, seperti gerak, berelasi, perubahan kuantitas dan kualitas, serta kontradiksi.
4. Struktur Masyarakat Marx
Menurut Marx, masyarakat terdiri ke dalam beberapa kerangka struktur, meliputi suprastruktur dan infrastruktur.
5. Manusia
Menurut Marx, "Manusia bisa membuat sejarahnya sendiri tetapi tidak bisa membuatnya seperti apa yang diinginkan, melainkan harus dihadapi".
6. Masyarakat
Marx berpendapat bahwa masyarakat adalah entitas material sosial dalam mode produksi. Menurut Marx, masyarakat terbagi menjadi borjuis dan proletar.
7. Alienasi (Keterasingan Diri Manusia)
Marx mengemukakan, "Alienasi berarti ketika menguasai dunia, manusia tidak mengalami dirinya sebagai pelaku, tetapi juga asing terhadap dirinya sebagai manusia dan manusia lain".
B. David Emile Durkheim (15 April 1858 - 15 November 1917)
Terdapat beberapa pembahasan pokok Durkheim, di antaranya seperti:
1. Fakta Sosial
Fakta sosial dapat dilihat sebagai struktur sosial dan institusi sosial yang bersifat eksternal, koersif, menyebar atau terpisah. Dengan demikian, fakta sosial merupakan suatu keyakinan yang memiliki karakteristik khusus, yakni mengandung cara bertindak, berpikir, dan merasakan apa yang terjadi. Menurut Durkheim, fakta sosial terbagi menjadi:
- Fakta sosial material, yaitu segala sesuatu yang dapat disimak, ditangkap, dan bagian dari dunia nyata (komponen masyarakat, bangunan, atau negara).
- Fakta sosial non material, yaitu sesuatu yang bersifat atau muncul dari dalam manusia (norma, nilai, moralitas, dan lain-lain).
2. Solidaritas Sosial
Menurut Durkheim, solidaritas sosial adalah pembagian kerja yang membuat suatu perubahan di dalam struktur sosial. Dengan kata lain, solidaritas sosial merupakan keadaan relasi antara individu dan atau kelompok.
3. Bunuh Diri (Suicide)
Durkheim berpendapat bahwa bunuh diri merupakan fakta sosial yang berkaitan dengan nilai, norma, aturan, dan agama. Hal tersebut terjadi karena renggangnya solidaritas sosial atau terlalu eratnya solidaritas sosial. Menurut Durkheim, terdapat beberapa tipe bunuh diri, seperti bunuh diri egoistik, bunuh diri anomik, bunuh diri altruistik, dan bunuh diri fatalistic.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H