Mohon tunggu...
Rangga PP
Rangga PP Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Anak kuliahan

Hobby di suruh bikin artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Kesejahteraan Psikologis Siswa

23 November 2024   20:40 Diperbarui: 23 November 2024   23:16 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Lingkungan sekolah adalah salah satu faktor penting yang memengaruhi perkembangan siswa, baik secara akademik maupun psikologis. Tidak hanya sebagai tempat belajar, sekolah juga menjadi tempat di mana siswa berinteraksi, membangun hubungan sosial, dan menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu, lingkungan sekolah yang mendukung dapat menjadi fondasi kuat bagi kesejahteraan psikologis siswa, sementara lingkungan yang kurang kondusif bisa menimbulkan berbagai dampak negatif.

Lingkungan sekolah mencakup berbagai aspek, seperti suasana kelas, interaksi dengan teman sebaya, hubungan dengan guru, serta fasilitas yang tersedia. Semua aspek ini saling berkaitan dalam menciptakan suasana yang nyaman atau sebaliknya, penuh tekanan. Sebagai contoh, suasana kelas yang ramah, dengan guru yang mendukung dan teman sebaya yang positif, dapat membuat siswa merasa lebih percaya diri dan dihargai. Sebaliknya, lingkungan yang penuh dengan tekanan, seperti adanya persaingan tidak sehat atau kurangnya perhatian dari guru, dapat menimbulkan stres dan rasa tidak nyaman.

Salah satu pengaruh terbesar lingkungan sekolah terhadap siswa adalah pada kesehatan mental mereka. Siswa yang merasa diterima dan didukung cenderung memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah, mampu mengelola stres dengan baik, dan memiliki hubungan sosial yang sehat. Sebaliknya, siswa yang merasa terisolasi, sering mendapat kritik, atau mengalami intimidasi dapat menghadapi berbagai masalah, seperti rendahnya rasa percaya diri, stres berlebihan, bahkan depresi.

Selain itu, hubungan dengan guru juga menjadi komponen penting dalam kesejahteraan psikologis siswa. Guru yang peduli dan responsif terhadap kebutuhan siswa dapat membantu mereka merasa lebih nyaman dan termotivasi. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendukung emosional yang dapat memberikan bimbingan ketika siswa menghadapi kesulitan, baik dalam belajar maupun dalam kehidupan sosial.

Fasilitas sekolah juga turut berkontribusi terhadap kenyamanan dan kesejahteraan siswa. Lingkungan fisik yang bersih, aman, dan dilengkapi dengan sarana belajar yang memadai dapat membantu siswa lebih fokus dan merasa betah di sekolah. Bahkan hal-hal kecil seperti ruang kelas yang terang, taman bermain yang asri, atau keberadaan ruang konseling yang mudah diakses dapat membuat siswa merasa lebih diperhatikan dan didukung.

Namun, tidak semua sekolah mampu menyediakan lingkungan yang ideal. Dalam beberapa kasus, siswa mungkin menghadapi tekanan dari lingkungan sosial, seperti adanya perundungan atau diskriminasi. Tekanan akademik yang berlebihan juga bisa menjadi salah satu faktor yang mengganggu kesejahteraan psikologis siswa. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk mengambil langkah-langkah strategis guna menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi semua siswa.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan sekolah untuk mendukung kesejahteraan psikologis siswa antara lain menciptakan budaya sekolah yang inklusif dan mendukung, menyediakan program konseling yang proaktif, serta mendorong keterlibatan siswa dalam kegiatan positif seperti ekstrakurikuler. Selain itu, guru dan staf sekolah perlu dilatih untuk lebih peka terhadap tanda-tanda siswa yang mengalami masalah, sehingga mereka dapat memberikan intervensi yang tepat sebelum masalah menjadi lebih serius.

Dengan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat secara fisik dan psikologis, siswa tidak hanya akan merasa lebih nyaman dan bahagia, tetapi juga lebih termotivasi untuk belajar. Lingkungan sekolah yang positif adalah investasi jangka panjang untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara mental dan emosional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun