Kabupaten Ponorogo. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pencegahan dan penanggulangan DBD. Sebagian besar masyarakat hanya melakukan fogging nyemuk, padahal hal tersebut hanya membunuh nyamuk dan tidak menghambat perkembangbiyakannya. Cara yang tepat untuk mencegah penyakit DBD adalah membasmi jentiknya melalui metode 3M (menguras, mengubur, dan menutup). Oleh karena itu, kelompok 34 KKN-T melaksanakan program kerja di Balai Desa Sumberejo untuk memberikan penyuluhan DBD kepada masyarakat mengenai pencegahan demam berdarah yang tepat.
Demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Desa Sumberejo merupakan salah satu Desa diSosialisasi penyuluhan DBD di Dusun Sabet, Desa Sumberejo Kabupaten Ponorogo dilakukan dalam beberapa tahapan. Pertama, kelompok 34 KKN-T melakukan survei awal untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang DBD. Selanjutnya, materi penyuluhan di susun dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Materi penyuluhan meliputi pengetahuan dasar tentang DBD, cara penularan, gejala, pencegahan, dan penanggulangan. Selain secara lisan oleh Bidan Diana Desa Sumberejo, materi juga disampaikan secara visual untuk memperjelas informasi yang disampaikan kepada masyarakat dalam bentuk leaflet. Tidak berhenti pada penyuluhan, kelompok 34 KKN-T kemudian melaksanakan pembagian bubuk ABATE berbentuk pil atau obat pembasmi jentik nyamuk yang berpotensi membawa penyakit DBD atau malaria. Abate diberikan tidak hanya kepada peserta penyuluhan tetapi juga kepada warga lainnya untuk memaksimalkan pencegahan perkembanghiakan nyamuk. Dalam hal penanganan DBD, Desa Sumberejo juga melakukan penerjunan kerumah rumah warga untuk memastikan kebersihan kamar mandi dan secara langsung memberikan ABATE kedalam bak mandi yang terkontaminasi jentik nyamuk, serta melakukan penyemprotan setiap rumah secara berkala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H